Medan,
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 angka kelahiran total (total fertility rate) Sumatera Utara adalah 2,9. Angka ini masih jauh di bandingkan dengan angka nasional yaitu 2,4, angka tersebut menggambarkan bahwa angka laju pertumbuhan penduduk belum seimbang idealnya 2,1.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi pada pidato pengarahannya yang dibacakan Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) Drs. H. MHD Fitriyus, SH, MSP saat memimpin Apel Pagi, Senin (10/12).
Sumatera Utara juga dihadapkan dengan tantangan global yaitu Bonus Demografi, dimana potensi bonus demografi dipahami sebagai suatu keadaan jumlah angkatan kerja usia peoduktif 15-64 tahun lebih tinggi dari usia yang non produktif.
“Meningkatnya jumlah angkatan kerja usia produktif merupakan tabungan masyarakart dan sumber pertumbuhan ekonomi negara.” Ujar Gubsu.
Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) tahun 2015, baru tiga daerah di Sumatera Utara yang telah mendapatkan bonus demografi, yaitu : Kota Medan, Binjai dan Tebing Tinggi. Secara keseluruhan, Sumatera Utara masih jauh dari peluang meraih Windows Oppourtunity dari Bonus Demografi.
Untuk itu, Gubsu berharap kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ikut serta berperan dalam program kependudukan melalui tupoksi masing-masing agar Bonus Demografi di Sumatera Utara terwujud di tahun 2035. (LIP)