Tebing Tinggi,
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi meresmikan Balai Kota Tebing Tinggi, Masjid Agung, Islamic Centre dan Balai Pertemuan Kartini, di Kantor Walikota Jalan Dr Sutomo – Tebing Tinggi, Rabu (30/1). Dengan berbagai potensi dan keistimewaannya, Kota Tebing Tinggi sangat tepat dijadikan kota satelit dan kota singgah.
“Ada pelabuhan internasional Kuala Tanjung, PT Inalum dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Sumut, tentunya Kota Tebing Tinggi sebagai daerah yang akan selalu dilalui. Oleh karena sudah tepat perencanaan pemerintah Kota Tebing Tinggi membangun infrastruktur yang menjadikan kota ini sebagai kota satelit dan kota singgah,” ujar Gubsu.
Peresmian empat gedung tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubsu Edy Rahmayadi dan pengguntingan pita oleh Ketua TP PKK Provsu Nawal Lubis Edy Rahmayadi.
Untuk itu, Gubsu mengimbau bila ingin menjadi kota satelit atau kota penghubung, Kota Tebing Tinggi hendaknya harus mempersiapkan diri sebagai kota singgah, yang akan memajukan perekonomian dan pariwisatanya dengan pembangunan-pembangunan.
Menurut Gubsu, masih banyak yang harus dikerjakan dalam menciptakan dan mewujudkan Tebing Tinggi sebagai kota satelit dan kota singgah, salah satunya pembangunan infrastruktur. “Apresiasi tinggi saya berikan kepada Bapak Walikota Tebing Tinggi yang telah memulai pembangunan sebagai kota satelit dan kota singgah. Ini salah satu bukti nyatanya,” ujar Gubsu.
Selain itu, Gubsu juga menyampaikan rasa bahagianya melihat kekompakan dan keakraban para pemimpin dengan Forkopimda Tebing Tinggi saat ini. “Bila semua kompak seperti ini maka silaturahmi terus terjalin. Dengan bersilaturrahmi makan akan menambah usia dan rezeki. Hendaknya kegiatan seperti ini menjadi contoh kabupaten/kota lain dalam memajukan Sumatera Utara yang bermartabat,” katanya.
Sementara itu, Walikota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan menjelaskan bahwa peresmian Balai Kota ini dirangkaikan dengan peresmian Balai Pertemuan Kartini, Masjid Agung dan Islamic Centre. Untuk pembangunan Masjid Agung dilakukan secara bertahap, melihat kapasitas masjid raya yang sudah tidak mencukupi untuk para jamaah, serta area parkir yang sangat sempit. “Masjid agung ini dapat menampung 3.000 jamaah,” ungkapnya.
Sedangkan Islamic Centre yang juga dibangun bersamaan dengan Masjid Agung dapat menampung 1.000 pengunjung. Awalnya, pembangunan Masjid Agung dan Islamic Centre dalam rangka mensukseskan MTQN Tahun 2018 kemarin.
Sedangkan Kantor Balai Kota Tebing Tinggi merupakan pembangunan rekayasa konstruksi baja dan besi karena tekstur tanah yang labil, maka dipakai tiang pancang untuk menjamin keamanan konstruksi. “Dalam pembangunan gedung-gedung yang telah dilaksanakan ini memakai teknologi komposit. Dimana biayanya juga lebih murah,” jelasnya.
Tentang kota satelit dan kota singgah, Pemerintah Kota Tebing Tinggi telah mempersiapkan diri, dan berharap mendapat dukungan dari pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu). Dengan menjadikan Kota Tebing Tinggi sebagai kota satelit dan kota singgah, Walikota Umar berharap dapat meningkatkan perekonomian yang akhirnya akan mewujudkan kesejahteraan masyarakat Tebing Tinggi.
Turut hadir Anggota DPRD Sumut Muchrid Nasution, Asisten Pemerintah Umum Provsu Djumsadi, para Kepala OPD Pemprovsu dan Pemko Tebing Tinggi, Forkopimda Tebing Tinggi, Camat, Lurah dan para ASN se Kota Tebing Tinggi.
Sumber : Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu