Medan,
Sumatera Utara salah satu Provinsi Agraris telah menempatkan sektor Pertanian sebagai Program Prioritas dalam mendukung visi dan misi Pemerintah dalam membangun Sumatera Utara. Percepatan peningkatan produksi dan hortikultura yang dicapai cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari peningkatan produksi padi selama 3 tahun terakhir yaitu periode 2016 sampai 2018 mengalami peningkatan 11, 51% sehingga mampu swasembada beras.
Hal tersebut dikatakan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi pada pidato pengarahan melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) Drs. H. Mhd. Fitriyus, SH, MSP pada Apel Pagi di lingkungan Dinas Kominfo Provsu bertempat di halaman Kantor Dinas Kominfo Provsu Jalan H. M. Said Medan, Senin (11/02).
Gubsu mengatakan Pemerintah telah melakukan upaya peningkatan produksi sektor Pertanian seperti pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan penangkar, benih, pupuk, optimalisasi, penggunaan alat mesin pertanian, perbaikan irigasi tersier, pengembangan produk organik dan pengembangan industri hilir secara terintegrasi.
“Pemerintah juga telah meluncurkan program petani milenial yang merupakan pengembangan petani muda dan mempunyai jiwa agribisnis. Program petani milenial akan membuka lapangan kerja dan menumbuhkan wirausaha muda merupakan salah satu upaya untuk menekan urbanisasi, peran sumber daya manusia (SDM) pertanian sangat penting untuk kebutuhan kompetensi SDM menyongsong era industri 4.0 dan meningkatkan daya saing” tambah Gubsu
Dalam memasuki era digitalisasi dan modernisasi maka jasa alat dan mesin pertanian, jasa pemasaran berbasis internet seperti e-commerce, pergudangan dan penyediaan control atmosfer system, transportasi serta pengolahan hasil pertanian terus dikembangkan.
Upaya dan terobosan tersebut memerlukan dukungan dari pemerintah, petani dan kita semua. Untuk itu diharapkan melakukan sinkronisasi program dan kegiatan lintas sektor, peningkatan kualitas produk dalam rangka pengembangan ekspor komoditas strategis sehingga tidak dilakukan import sehingga Sumatera Utara bermartabat dalam sektor pertanian. (LIP)