Medan,
Permasalahan Ketenagakerjaan masih diwarnai dengan Pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi, kesempatan kerja yang tersedia sangat terbatas, rendahnya kualitas tenaga kerja dan iklim ketenagakerjaan di Provinsi Sumatera Utara. Hal ini terjadi akibat pertambahan angkatan kerja lebih besar dari kesempatan kerja dan kualitas SDM yang rendah dan ditandai dengan terjadinya kasus hubungan industrial.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) Drs. H. Mhd. Fitriyus, SH, MSP pada apel pagi di halaman Kantor Dinas Kominfo Provsu diikuti Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, Staf dan Tenaga Pendukung, Senin (11/03).
“Berdasarkan data BPS Provsu jumlah angkatan kerja Agustus 2018 sebesar 7.124.000 jiwa, yang terdiri dari 6.728.000 jiwa bekerja dan 396.000 (5,6 %) jiwa pengangguran. Kondisi ketenagakerjaan mengalami pertumbuhan setiap tahunnya berdasarkan data tersebut” ujar Gubsu.
Gubsu menambahkan, untuk mengatasi permasalahan ketenagakerjaan yang terjadi ditengah masyarakat khususnya Provsu dibutuhkan Link and Match antara dunia pendidikan, pelatihan keterampilan, dunia kerja.
“Untuk itu, saya berharap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, pengawas ketenagakerjaan dan mediator hubungan industrial bekerja maksimal dan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku, hal ini bertujuan untuk mengurangi konflik sosial ditengah masyarakat sehingga tercipta kondisi ketenagakerjaan yang kondusif.
Selain itu dialog antara unsur pekerja, pengusaha dan pemerintah dilakukan secara rutin untuk mengupayakan langkah-langkah yang efektif dan efisien dalam menangani permasalahan ketenagakerjaan di Provsu” ujarnya.
Diakhir sambutannya, Kadis Kominfo . H. Mhd. Fitriyus mengatakan Apel Pagi yang dilaksanakan setiap hari Senin bisa menjadi sarana pimpinan untuk menyampaikan informasi kepada staf serta sarana silaturrahmi antara pejabat administrator, pejabat pengawas dan staf. (LIP)