Medan,
Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) Musa Rajekshah tonton pagelaran seni budaya Kota Gunungsitoli di Panggung Keong, Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) 2019, di Komplek Tapian Daya, Jalan Gatot Subroto Medan, Minggu malam (31/3). Pada kesempatan itu Wagub Sumut ingatkan masyarakat, khususnya di Kepulauan Nias untuk sambut Sail Nias 2019 pada bulan September nanti.
Menurutnya, jika Kepulauan Nias berhasil menjadi tuan rumah yang baik, maka ke depannya akan banyak wisatawan yang datang ke Kepulauan Nias. “Jika kita berhasil jadi tuan rumah yang baik pasti orang yang datang akan bercerita hal-hal yang baik, ini merupakan suatu promosi yang baik, kalau semua seperti itu, saya yakin Nias pasti akan lebih maju ke depan,” ujar Wagub Musa Rajekshah.
Dengan kesan yang baik, kata Wagub, akan banyak wisatawan yang akan berbelanja dan menghabiskan waktunya di Kepulauan Nias. Sehingga perekonomian masyarakat dan pendapatan asli daerah akan meningkat juga.
Wagub berpesan kepada Walikota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua dan Bupati Nias Selatan Hilarius Duha yang turut hadir malam itu sampai beberapa bulan ke depan agar melakukan promosi. Dengan cara menonjolkan logo atau promosi Sail Nias 2019 di setiap acara.
“Mulai sekarang harus kita gaungkan Sail Nias kita, nanti di kabupaten/kota juga akan diimbau seperti itu oleh kami,” ujar Wagub Musa Rajekshah yang hadir bersama istri, yang juga Wakil Ketua TP PKK Sumut Sri Ayu Mihari.
Selain itu, ke depan, kata Musa Rajekshah, Pemerintah Privinsi (Pemprov) Sumut akan memperbanyak SMK Pariwisata di daerah yang memiliki potensi wisata. Hal tersebut dilakukan agar generasi muda mengerti bagaimana mengelola pariwisata di daerahnya.
“Jangan sampai masyarakat hanya jadi penonton di daerah sendiri, masyarakat harus jadi majikan di daerahnya sendiri,” katanya.
Pada kesempatan itu, Wagub juga menyampaikan kekagumannya terhadap pagelaran yang ditampilkan. Bahkan, Ia memuji seni dari gabungan tarian, nyanyian dan alat musik yang ditampilkan oleh anggota PKK Kota Gunungsitoli. “Kalau kita lihat tarian ibu ibu PKK yang langsung datang dari Gunungsitoli sudah sebagus itu bagaimana penarinya dan pemain musik yang aslinya,” katanya.
Wagub juga diberi kesempatan untuk memberikan satu pertanyaan kuis kepada para penonton yang hadir. Saat itu Wagub menanyakan hewan terkenal apa yang berasal dari Kepulauan Nias. Jawabannya adalah burung Beo, yang merupakan hewan terkenal dari Nias, namun populasinya tinggal sedikit.
“Untuk itu mari kita jaga kelestarian burung Beo agar tidak punah, agar burung tersebut masih bisa dilihat oleh anak cucu kita,” kata Wagub.
Pagelaran seni budaya malam itu menampilkan atraksi wisata Kota Gunungsitoli yang berupa gabungan tarian, pertunjukan instrumen musik dan nyanyian. Walikota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua mengatakan strategi pengembangan pariwisata Gunungsitoli meliputi atraksi, akesbilitas dan amenitas.
Di akhir acara, Wagub Sumut bersama Walikota Gunungsitoli dan Bupati Nias Selatan, serta warga Gunungsitoli yang berdomisili di Medan menarikan tarian Maena. Meski hujan deras mengguyur panggung malam itu, semangat menarikan Maena tidak surut. Wagub bahkan tampak senang dan bersemangat menarikan tarian tersebut di bawah guyuran hujan.
Sumber : Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu