Medan,
Gubernur Sumatera Utara H. Gatot Pujo Nugroho, ST, M.Si berjanji akan mempersiapkan porsi lahan eks HGU PTP untuk pengembangan pendidikan di daerah ini. “Saya setuju sekali usulan Rektor Universitas Islam Negeri Sumut tentang adanya porsi dari lahan eks HGU untuk pengembangan pendidikan di Sumut. Kalau memang peruntukannya di kita, akan kita upayakan,” sebut Gubsu di Gubernuran, Selasa (23/12).
Gubsu didampingi Kadis Pendidikan Masri dan Kadis Kominfo Sumut Drs. Jumsadi Damanik, SH, M.Hum menerima kunjungan silaturahmi Rektor UIN Sumut Prof Nur Ahmad Fadhil Lubis dan Wakil Rektor I Prof Hasan Asyari, Wakil Rektor II dan III Prof Hasan Bakti Nasution, dan Prof Ilhamuddin serta Ketua Bidang Pengembangan UIN.
Gubsu memberikan apresiasi atas perubahan status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumut menjadi UIN Sumut. Perubahan ini akan membawa dampak bagi dunia pendidikan di daerah ini. Khususnya, peningkatan sumber daya manusia dalam menghadapi tantangan globalisasi.
Dalam pertemuan itu, Gubsu juga berjanji akan menghadiri peresmian UIN Sumut yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Diyakini UIN Sumut akan mempercepat membawa kebangkitan Sumatera Utara.
Rektor UIN Sumut, Prof Nur Ahmad Fadhil Lubis melaporkan kepada Gubsu tentang perubahan status IAIN Sumut menjadi UIN Sumut. “Jumat tanggal 19 lalu, kita sudah diresmikan Presiden Joko Widodo dari IAIN menjadi UIN. Kita berharap Gubsu ikut meresmikan di Medan,” sebut Prof Fadhil.
Selain itu, Rektor UIN Sumut juga menyampaikan beberapa pesan Presiden Jokowi tentang perlunya perhatian pemerintah daerah untuk mengalokasikan lahan untuk pengembangan pendidikan tinggi.
“Dalam pengembangan lahan eks HGU, di samping untuk keperluan industri dan pemukiman, harus ada yang dialokasikan untuk pendidikan tinggi,” katanya.
Dengan begitu, tambah Fadhil, universitas di daerah ini bisa berkembang. Dia mengistilahkan dengan Education City. “Kalau itu berhasil, Sumut bisa bangga. Seperti Bandung, ada ITB yang menjadi ciri khas. Sehingga, kalau ke Bandung tak ke ITB, sepertinya tak sah. Kita bisa seperti itu,” sebut Fadhil.
Soal UIN Sumut, katanya, pascaperubahan status banyak mengalami peningkatan. Dari sisi fakultas akan bertambah. Biasanya ada lima, sekarang direncanakan ditambah menjadi tujuh. Begitu juga dengan program studi, tidak hanya agama, tapi juga program studi umum. “Malah akan buka fakultas sains dan teknologi,” tambah Fadhil.
Selain itu, peningkatan dari sisi dosen dan kemahasiswaan. “Bahkan, tahun lalu saja, kita sampai menolak mahasiswa. Ketika seleksi Fakultas Ekonomi, kita hanya bisa terima sekian ratus orang, sementara yang mendaftar lima kali lipat. Apalagi Perbankan Islam, paling favorit,” tuturnya.
Dia menambahkan, tahun depan nanti, dalam penerimaan mahasiswa baru, UIN Sumut sudah diterapkan seleksi mahasiswa secara nasional. Hal ini membuat dia merasa sanksi.
Dikhawatirkan, anak-anak Sumut tidak mampu bersaing. Karena seleksi nasional sudah ada kriteria nilai. Tidak bisa menentukan harus sekian mahasiswa dari Sumut. “Tapi ada satu solusi lain. Yakni, jalur pemanduan bakat. Lewat jalur ini, kita kirim ke sekolah untuk mengirimkan 10 siswa terbaik agar bisa diterima masuk UIN tanpa testing. Disitulah peluang kita bisa membantu anak Sumut,” ucap Fadhil Lubis.
Dalam kesempatan itu, Rektor UIN Sumut memberikan cenderamata sejumlah buku kepada Gubsu. Selain itu, pihak UIN juga menawarkan konsep penulisan mushaf Alquran dari para kaligrafer daerah dengan motif ornamen khas Sumatera Utara yang heterogen. Gubsu menyambut baik konsep tersebut.