MEDAN
Untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar semakin tahu apakah itu HIV/AIDS dan bagaimana penanganan serta penanggulangan HIV/AIDS Pemprovsu melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara menggelar dialog interaktif di Studio RRI Stasiun Medan, Kamis (28/11).
Dialog ini menghadirkan narasumber Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dr.N. G. Hikmet Nst M.Kes dan Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Sumatera Utara Drs. Achmad Ramadhan, MA serta mengundang Mahasiswa-Mahsiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
dr.N. G. Hikmet Nst M.Kes mengatakan HIV merupakan penyakit yang belum ada obatnya, penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang memiliki virus yang dapat menular kepada siapa saja dan dimana saja tanpa kita sadari. Infeksi HIV sendiri semakin meningkat dalam 3 dekade teeakhir sehingga menjadi sebuah epidemic terburuk pada abad ini. Infeksi HIV bisa menyebabkan sindrom yang disebut Aquird Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Penyakit ini memberikan dampak yang besar, baik terhadap individu itu sendiri, kultur, demografi, ekonomi, bahkan sampai politik.
Untuk Indonesia sendiri kasus HIV sendiri mengalami kenaikan setiap tahunnya yaitu jumlah komulatif kasus HIV sampai Maret 2019 sebanyak 338.363 ribu orang dengan Provinsi tertinggi yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Papua, dan Jawa Tengah dengan tingginya angka epidemi AIDS menjadi sangat penting bagi tenaga medis untuk bias melakukan kegiatan yang tidak akuratif tetapi prefentif terhadap AIDS.
Dijelaskannya Hari AIDS sedunia diperingati setiap 1 Desember yang merupakan hasil pertemuan Menteri Kesehatan sedunia pada tahun 1998, ketika mendiskusikan program penanggulangan HIV AIDS dengan tujuan untuk mengingatkan pentingnya peran dan komintmen negara di dunia.
Tema Global Hari AIDS Sedunia tahun 2019 yaitu “Communities Make The Difference” tema ini dipilih karena memberikan kontribusi yang sangat besar bagi respon AIDS. Pada tahun ini Indonesia juga mengadopsi tema tersebut sebagai tema Nasional HAS 2019 yaitu “Bersama Masyarakat Meraih Sukses” melalui tema ini Kementrian Kesehatan RI dan para mitranya ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meraih sukses mencapai 3 zero pada tahun 2030. Dengan cita cita tidak ada lagi peningkatan penyakit HIV/AIDS serta tercapainya atas program lintas masyarakat.
Diharapkannya peringatan hari AIDS bukan hari memperingatinya saja tetapi perlu komitmen semua pihak dalam menekan penyebaran HIV/AIDS dengan terus mensosialisasikan bagaimana malaksanakan gaya hidup sehat sehingga bisa terbebas dari HIV/AIDS.
Drs. Achmad Ramadhan, MA mengatakan peran dalam penanggulangan dan pencegahan maupun pengurangan penyakit HIV harus dilakukan sosialisasi dengan memberdayakan kelompok atau organisasi kampus, instansi dan LSM yang peduli dengan penyakit HIV dengan melakukan dialog dan mendistribusikan informasi.
Untuk mengurangi penyebaran HIV/AIDS perlu terus dilakukan sosialisasi dan pengarahan serta penjelasan tentang bahaya maupun resiko penyakit HIV/AIDS. Dialog ini kita harapkan mengedukasi masyarakat bahwasannya bukan tanggung jawab satu instansi maupun pemerintah saja tetapi dalam penanggulangan ini tanggung jawab kita bersama untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian serta keterlibatan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan virus HIV/AIDS.