Terlantar di Hutan di Malaysia, Gubernur Kembali Perintahkan Tim Pemprov Menjemput Satu Keluarga Asal Sumut

02 Desember 2019 14:34:53 WIB
Terlantar di Hutan di Malaysia, Gubernur Kembali Perintahkan Tim Pemprov Menjemput Satu Keluarga Asal Sumut

MALAYSIA

Satu keluarga Warga Negara Indonesia (WNI) asal Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara (Sumut) ditemukan terlantar di sebuah pondok di hutan Batu Sembilan, Bintulu, Malaysia. Seorang ibu dan 5 anaknya tersebut sudah dievakuasi ke tempat penampungan sementara milik Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Sarawak, Malaysia.

Mendengar kabar itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi kembali memerintahkan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Sabrina bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumut Nurlela untuk berangkat ke Kuching, menjemput Mida Situmorang dan kelima anaknya.

“Pak Gubernur sudah memerintahkan Bu Sekda dan Kadis PPPA Sumut untuk berangkat ke Kuching, untuk menjemput mereka dan membawa pulang ke Sumut,” ujar Kepala Bagian Humas Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut Muhammad Ikhsan, Senin (2/12).

Menurut Ikhsan, Tim Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut segera berkoordinasi dengan pihak KJRI di Kuching, Malaysia, guna pengurusan administrasi dan dokumen yang dibutuhkan. Agar Mida Situmorang dan kelima anaknya segera dapat dipulangkan ke Sumut.

Diketahui, Mida Situmorang (45) dan lima orang anaknya; Diana (9), Akbar (6), Murni (5), Linda (4) dan Puteri (2) sempat terlantar di hutan Batu Sembilan, Bintulu, Malaysia, sebelum dievakuasi staf KJRI Kuching dari tempat penampungan sementara di Bintulu.

Konsul Jenderal RI di Kuching Yonny Tri Prayitno menyampaikan, awalnya ada warga setempat yang melihat Mida selalu keluar-masuk hutan. Penasaran dengan Milda yang selalu keluar hutan membawa sayuran untuk dijual ke masyarakat, warga pun mengikutinya hingga masuk ke hutan.

Warga pun mendapati Mida bersama lima anaknya, serta suaminya Erwin (asal Makasar) yang sedang sakit, dalam kondisi yang memprihatinkan. Hingga akhirnya suaminya meninggal 3 bulan yang lalu.

Warga kemudian melaporkan hal itu ke KJRI di Kuching, selanjutnya pihak KJRI melakukan evakuasi. “Suaminya sakit di hutan, mamanya ini berdagang ke kota, ada yang lihat, dia ikuti sampai ke hutan,” ujarnya.

Mendapat laporan tentang itu, pihak KJRI Kuching pun segera melakukan evakuasi ke KJRI. Saat ini Mida yang bekerja di Kuching sejak tahun 1974 sudah berada di penampungan sementara milik KJRI, bersama 5 orang anaknya. Pihak Imigrasi KJRI Kuching Sarawak juga sudah membuatkan dokumen perjalanan berupa Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) yang nantinya digunakan untuk proses pemulangan ke Sumut.

Sumber : Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu

Berita Terkait

Berita Terpopular

Indeks Berita

Polling

Apakah Dinas Komunikasi dan Informatika telah cukup memberikan informasi kepada publik
 Lumayan
 Kurang
 Sangat Bagus

Video

LIVE STREAM | PENGAMBILAN SUMPAH JABATAN & PELANTIKAN PENJABAT BUPATI TAPANULI UTARA & DELISERDANG

Tag

Statistik

Hari Ini : 42
Kemarin : 363
Minggu ini : 550
Bulan ini : 255,891
Total : 12,795,006
Hits Count : 58
Now Online : 7 User