MEDAN
Pengembangan sektor perkebunan menjadi salah satu fokus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut). Apalagi sektor perkebunan mampu menyerap tenaga kerja yang cukup signifikan, yakni 37,52 % tenaga kerja yang berkarya di sektor pertanian. Serta ditunjang dengan luas lahan perkebunan yang cukup besar, mencapai 2.169.601,62 Hektare (Ha).
Untuk itu, Pemprov Sumut di bawah kepemimpinan Gubernur Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajekshah terus mendorong peningkatan produksi hasil perkebunan di daerah ini. “Untuk meningkatkan produktivitas kepala sawit, Pemprov menyalurkan bantuan dana untuk peremajaan Kepala Sawit seluas 10.714,42 Ha di Padanglawas, Padanglawas Utara (Paluta), Langkat, Sergai, Simalungun, Labura, Asahan, Batubara, Labuhanbatu, dan Labusel,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut R Sabrina di dampingi Kepala Dinas Perkebunan Sumut Herawati, Selasa (31/12), di Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan.
Untuk pengembangan tanaman kelapa sawit, Pemprov juga menyerahkan bantuan 45.000 batang benih kelapa sawit kepada petani di Padanglawas, Padanglawas Utara, Labuhanbatu Selatan, Simalungun, Labuhanbatu Utara dan Asahan.
Tidak hanya kelapa sawit, Pemprov juga mendorong peningkatan produksi kopi di daerah ini. Untuk peremajaan dan perluasan tanaman Kopi di Sumut, Pemprov menyerahkan bantuan 1.500.000 batang bibit kopi kepada para petani di 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Samosir 250.000 batang, Tobasamosir (Tobasa) 150.000 batang, Mandailingnatal (Madina) 150.000 batang, Dairi 150.000 batang, dan Humbanghasundutan (Humbahas) 800.000 batang.
Selain bantuan bibit, menurut Kepala Dinas Perkebunan Sumut Herawati, Pemprov juga menyerahkan bantuan 20 unit sarana pasca panen dan pengolahan kopi kepada para petani. Di antaranya, 2 unit alat pascapanen (huller dan puller) dan rumah pengering untuk Tobasa, 2 unit alat pasca panen (huller dan puller) dan rumah pengering untuk Humbahas, 2 unit alat pasca panen (huller dan puller) dan rumah pengering untuk Taput, 1 unit alat pasca panen (huller dan puller) dan rumah pengering untuk Samosir, 1 unit alat pasca panen (huller dan puller) dan rumah pengering untuk Simalungun, 1 unit alat pasca panen (huller dan puller) dan rumah pengering untuk Karo, 1 unit pengering/solar dyer untuk Tobasa, 5 unit sarana pengolahan kopi (roasting, pembubuk, timbangan dan UPH) untuk Tobasa, 4 unit sarana pengolahan kopi (roasting, pembubuk, timbangan dan UPH) untuk Simalungun, 1 unit packaging kopi Arabica untuk Samosir, 1 unit sarana pembuatan kompos dari limbah kopi Humbahas.
Tanaman kelapa dan aren juga tidak luput dari perhatian Pemprov Sumut. Untuk optimalitasi tanaman kepala, Pemprov memberikan bantuan benih kepala 42.000 batang, pupuk 105 ton dan herbisida 900 liter kepada 12 kelompok tani di Asahan, Batubara, Labuhanbatu Selatan, Nias, Nias Selatan dan Simalungun.
“Pemprov juga menyerahkan bantuan benih aren 48.000 batang kepada masyarakat di Labuhanbatu Utara, Asahan, Batubara, dan Madina. Juga ada bantuan pupuk dan alat pertanian untuk tanaman kakao di Deliserdang, Sergai, Asahan dan Batubara,” jelas Hewawati.
Kesungguhan dan komitmen Pemprov Sumut terhadap sektor perkebunan mendapat apresiasi dari Kementerian Pertanian RI. Piagam Perhargaan pun diberikan Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Perkebunan kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi atas komitmen terhadap Peningkatan Produksi dan Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan, dalam rangka Peringatan Hari Perkebunan ke-62 pada 10-12 Desember 2019, di Malang, Jawa Timur.
Sumber : Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu