MEDAN
Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprov Sumut) di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah berupaya keras untuk mengurangi kemiskinan. Berbagai program dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini, mulai dari pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), bedah rumah hingga drainase dan jalan lingkungan.
Di tahun 2019, Pemprov Sumut membangun 10 PLTS di daerah-daerah terpencil Pulau Nias. Pulau Nias dipilih karena masih banyak masyarakat yang belum menikmati listrik. Ke 10 PLTS ini dibangun di desa-desa terpencil, di Kecamatan Fanayama, Bawalato, Lahewa dan Sirombu. Sedangkan untuk PLTMH, Pemprov Sumut membangunnya di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Mandailingnatal.
Untuk daerah-daerah yang sudah dialiri listrik, tetapi warganya kurang mampu, Pemprov Sumut menanggung biaya pemasangannya. Ada 800 rumah yang pemasangan listriknya digratiskan, tersebar di desa-desa delapan kabupaten/kota yaitu Kabupaten Samosir, Tapsel, Madina, Gunung Sitoli, Nias Selatan, Nias, Nias Utara dan Nias Barat.
“Untuk listrik memang banyak kita fokuskan di Pulau Nias karena di daerah ini masih banyak desa-desa yang belum bisa menikmati listrik, walau begitu kita juga tetap mengupayakannya di daerah-daerah lain juga seperti Kabupaten Tapsel, Mandailingnatal dan Samosir. Kita perhitungkan siapa yang paling butuh saat ini,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Sumut R Sabrina, Selasa (31/12), di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Nomor 30 Medan.
Sementara itu, untuk masalah hunian Pemprov Sumut mengubah 649 rumah tidak layak huni di 33 kabupaten/kota menjadi layak huni. Pemprov Sumut juga membangun 26 unit rumah untuk korban bencana longsor dan banjir Kabupaten Mandailingnatal yang terjadi bulan November tahun 2018.
Permasalahan hunian belum selesai dengan hanya membangun rumah sehingga Pemprov Sumut juga membangun jalan untuk lingkungan, drainase, sarana air bersih dan tembok penahan tanah untuk mencegah longsor.
Tahun ini, untuk jalan lingkungan Pemprov Sumut telah membangun total 27.267,5 meter yang tersebar di Kota Medan, Gunungsitoli, Kabupaten Deliserdang, Labuhanbatu, Karo, Langkat, Batubara, Asahan dan untuk kawasan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sepanjang 14.719 meter. Sedangkan untuk drainase total Pemprov Sumut telah membangun sepanjang 7.627,96 meter.
Selain itu, agar kebutuhan air bersih masyarakat terpenuhi Pemprov Sumut juga membangun 35 paket sarana air minum di antaranya 5 di Kota Medan, Kabupaten 10 Deliserdang, 15 di Sergei, 5 Madina dan 1 di Langkat.
“Kita berupaya keras untuk menyelesaikan masalah hunian karena hunian itu bukan hanya rumah saja, tetapi kita perlu memikirkan jalan, drainase, listrik, air bersih dan juga penahan tanah agar tidak terjadi longsor. Bukan hanya drainase biasa, kita juga membangun drainase pembuangan seperti di Aek Sibundong, Humbahas sepanjang 617,28 meter,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Ida Mariana.
Sumber : Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu