Medan,
Betapa istimewanya Theo ini. Seraya merebahkan tubuhnya di tepi Sungai Batang Serangan, Gubernur Sumut (Gubsu) H. Gatot Pujo Nugroho, ST, M.Si mengelus dan menyirami tubuh Theo. Siapa gerangan, Theo? He-he, Theo adalah seekor gajah yang menghuni Conservation Response Unit (CRU) Tangkahan, di Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut).
Minggu (15/2) silam, Gubsu mengunjungi CRU Tangkahan, yang tersohor sebagai kawasan ekowisata yang terletak di tepi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Tak kurang dari 3000 wisatawan asing dari 47 negara, terutama dari Eropa, Amerika dan Australia tahun 2014 berkunjung ke sana menikmati kekayaan alam hutan tropis dan satwanya termasuk atraksi memandikan gajah itu.
Memang ada 7 ekor gajah yang bisa ditunggangi turis asing masuk menjelajah ke dalam hutan. Sekaligus juga untuk patroli atau melindungi Taman Nasional dari kegiatan ilegal seperti perburuan, perambahan dan illegal logging.
Tak heran jika kunjungan wisatawan ke Tangkahan semakin meningkat. Pada tahun 2010 saja tercatat setidaknya ada 20.000 pengunjung domestik dan lebih dari 3.000 pengunjung mancanegara. Kini kian meningkat lagi. Bahkan, perputaran uang di Tangkahan mencapai Rp 3 miliar.
Jika Anda hendak memandikan gajah, harga karcisnya Rp 50.000 per orang. Kalau mau memberi makan gajah, ada yang menjual pisang kepok mentah Rp 10.000 per sisir.
Gubsu mengunjungi obyek wisata ini dengan mengendarai motor trail. "Saya berterimakasih karena masyarakat sudah menunjukkan karya dan kawasan inisehingga saat ini menjadi salah satu andalan wisata Sumut," ujar Gubsu.
Namun Gubsu kiranya perlu memperhatikan kondisi jalan provinsi sepanjang 13 kilometer menuju Tangkahan yang masih terdiri dari jalan tanah dan belum diaspal. Saat berkunjung itu, Gubsu berkata akan membawa masalah jalan itu ke rapat koordinasi. Mudah-mudahan, destinasi wisata yang amboi sangat mengagumkan itu, kelak dengan mudah dapat dijangkau oleh para wisatawan.
Sumber : Bersihar Lubis