DELISERDANG
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengunjungi Pesantren Al-Hidayah di Desa Sei Mencirim, Kutalimbaru, Deliserdang, Rabu (22/1). Kehadirannya dalam rangka meninjau kondisi tempat belajar para santri yang merupakan anak-anak mantan pelaku teror bom di Sumut.
Memasuki kawasan pesantren, Gubernur meninjau ruang kelas dan fasilitas belajar bagi para santri yang kesehariannya berada di lokasi seluas 3 hektare (Ha) tersebut. Melihat kondisi bagian dalam gedung berukuran 4X5 meter itu kurang layak, Gubernur pun menyampaikan rencana untuk perbaikan.
Adapun rencana bantuan untuk perbaikan fasilitas pesantren yang didirikan Ustaz Khoirul Ghozali (mantan pelaku teror) itu di tahap awal adalah mempertegas status lahan yang kini disebutkan masih dipinjamkan dari HGU PTPN II. Sehingga keberadannya perlu diupayakan agar Pesantren Al-Hidayah bisa dikelola lebih baik lagi.
Saya akan bantu ini, Insya Allah. PTPN II silakan ukur lahannya. Nanti kalau mau statusnya (peralihan) ke Deliserdang boleh, ke Pemprov boleh. Yang jelas yang menggunakan Ustaz Khoirul Ghozali (pengurus pondok pesantren), ujar Gubernur di hadapan pejabat yang hadir, termasuk Wakil Bupati Deliserdang M Yusuf.
Menurut Gubernur, kepastian status lahan pesantren yang diperkirakan akan dibangun seluas 5 Ha itu sangat penting. Sebab kepemilikan tanah perlu dialihkan dari sebelumnya HGU menjadi tanah milik pemerintah (daerah) yang kemudian diberikan hak penggunaan kepada pengelola pesantren.
Rencana berikutnya, Gubernur meyakinkan bahwa akan diupayakan bantuan untuk perbaikan gedung ruang belajar. Mengingat kondisi sekarang lantainya masih tanah, sehingga kurang baik untuk melakukan proses belajar mengajar bagi para santri.
Sambil melihat kondisi sekeliling pesantren, Gubernur pun berbicara kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Azhar Harahap terkait dukungan Pemprov Sumut agar para santri diajarkan mandiri melalui beberapa kegiatan.
Anda nanti keliling. Saya mau para santri ini, bukan hanya mengaji (sekolah). Selesai mengaji dan tahfiz, bagaimana mereka nanti ke luar ke masyarakat, mereka bisa mengerjakan sesuatu yang bermanfaat. Misalnya butuh ternak, siapkan sapi, kambing atau ayam. Tetapi dipagar dulu yang benar, kata Edy Rahmayadi soal rencana memberikan dukungan ekonomi dari peternakan yang dianggap potensial di daerah tersebut.
Termasuk juga kepada Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Dahler Lubis yang diminta untuk memberikan bantuan sekaligus pembinaan untuk para pemukim di lingkungan Pesantren Al-Hidayah di bidang pertanian.
Jadi nanti kita ajarkan mereka ini mandiri. Sehingga begitu tamat mereka bisa berusaha di masyarakat, kata Edy.
Untuk itu, sebagai langkah awal, Edy meminta kepada PTPN II dan pihak terkait lainnya untuk mendukung upaya pengembangan pesantren yang berada di bawah pengawasan BNPT tersebut.
Usai berkeliling di lokasi pesantren, Edy pun bertemu para santri di Masjid Al-Hidayah untuk memberikan motivasi dan nasehat kepada generasi muda. Namun kehadirannya di sana juga disempatkan Shalat Zuhur berjemaah hingga makan bersama yang telah disediakan di halaman masjid.
Sementara Pimpinan Pesantren Al-Hidayah Ustaz Khoirul Ghozali mengapresiasi kehadiran dan kepedulian Gubernur Edy Rahmayadi terhadap sarana pendidikan agama Islam tersebut. Karena itu ia berharap dukungan dari pemerintah terutama soal operasional sehari-hari yang selama ini mereka dapatkan dari usaha berkebun ubi, jagung dan tanaman palawija lainnya di lahan seluas 10 Ha.
Kami berharap usaha berkebun bisa didukung Pak. Karena selama ini kebutuhan biaya pesantren sampai gaji guru, kita dapat dari usaha berkebun, sebutnya, dan direspons positif oleh Gubernur.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut di antaranya unsur pemerintah, TNI/Polri, Kejaksaan serta Pemerintahan Desa Sei Mencirim. Ikut mendampingi, Kepala Badan Kesbangpol Anthony Siahaan, Kepala Biro Binsos M Yusuf, serta Kabiro Umum dan Perlengkapan Setdaprov Sumut Achmad Fadly.
Sumber : Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu