MEDAN
Kabupaten Samosir dipilih sebagai percontohan kabupaten bebas pungli di Sumut. Hal itu diputuskan dalam Rakerda Unit Pemberantasan Pungli (Saber Pungli) Provinsi Sumatera Utara di Kabupaten Samosir, Jumat (06/03).
Acara yang diisi dengan Forum Group Discussion (FGD) Pemberantasan Pungutan Liar di Kawasan Destinasi wisata Danau Toba tersebut dibuka Gubsu yang diwakili Kepala Inspektorat Provinsi Sumut Lasro Marbun mewakili Gubsu. Hadir Kapolda Sumut Irjen. Pol. Martuani Sormin dan Bupati Samosir Rapidin Simbolon.
Selain Kabupaten Samosir, Kabupaten Labuhan Batu Selatan dan Pak-pak Bharat juga dijadikan percontohan kabupaten bebas pungli. Kabupaten percontohan bebas pungli akan dipersiapkan untuk mampu memberantas praktik pungutan liar sehinga dapat menjadi contoh bagi kabupaten/ kota lainnya.
Lasro Marbun mengatakan tiga Kabupaten tersebut akan diedukasi untuk menghindari praktik pungli. Khususnya Samosir sebagai daerah tujuan wisata diharapkan dapat memmberantas praktik pungli dan memberikan layanan wisata yang baik seperti memberlakukan tarif yang sesuai kepada pengunjung. Dengan demikian diharapkan wisatawan dapat merasa nyaman dan memberi kesan yang baik agar kembali berkunjung.
Dalam sambutannya, Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memberantas pungutan liar melalu slogan Tiada tempat bagi penjahat di Sumutâ. Karena masyarakat Sumut semuanya baik, memegang teguh agama dan adat istiadat sehingga tidak ada tempat bagi penjahat, ujarnya.
Untuk kegiatan pelayan publik pada masyarakat, Kapoldasu menghimbau agar penyelenggara pemerintah menghindari tindakan-tindakan yang mempersulit masyarakat. Termasuk masalah perijinan, apalagi meminta sesuatu untuk mulusnya suatu urusan, tegasnya.
Dia mengimbau semua pihak khususnya birokrat dapat memberikan layanan terbaik bagi publik. Mari ciptakan birokrat yang melayani dengan baik, mulai dari diri sendiri demi masyarakat sumut yang lebih bermartabat dan makmur, tutup Kapoldasu.
Bupati Samosir menyambut baik dipilihnya Samosir sebagai percontohan guna meminimalisir pungli di Samosir, apalagi Samosir sebagai daerah wisata. Hal ini menurutnya penting untuk menjaga kepercayaan wisatawan. Bupati Samosir juga memaparkan kondisi pembangunan dipusatkan ke Samosir diantaranya pembangunan alur tano ponggol, preservasi dan pelebaran jalan nasional lingkar samosir, pembangunan pelabuhan Ambarita dan peningkatan Pelabuhan Simanindo.
Termasuk pengadaan kapal fery roro ihan batak dan pora-pora, Pembangunan SPAM IKK Simanindo, Jalan wisata perdesaan di objek wisata, program PKH, BPNT serta bantuan kepada lansia, program bedah rumah tidak layak huni, IPA dan IPAL toilet percontohan di Tele dan IPAL pengolahan air, Pembangunan pusat informasi Geopark Kaldera Toba di Sigulatti, Pembangunan pasar di Kecamatan.
Pada akhir paparan Bupati Samosir mengatakan bahwa dengan pariwisata akan mendongkrak penambahan tenaga kerja. Sesuai dengan meningkatnya jumlah kamar hotel untuk memenuhi kebutuhan wisatawan khususnya destinasi wisata Danau Toba.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua UPP Saber Pungli Provsu Kombes. Pol Eko Krianto, SIk, M.Si, Wakil Ketua Pelaksana I UPP Saber Pungli Provsu f Marbun, SH, M.Hum, Asisten Pengawas Kejaksaan Tinggi Provsu sekaligus Wakil Ketua Pelaksana II UPP Saber Pungli Provsu Didi Suhardi, SH., MH, para Kapokja UPP Saber Pungli Provsu, Ketua UPP Kabupaten/Kota se-Sumut, Kepala Inspektur Kabupaten/Kota se-Sumut.