Medan,
Tahun 2015 Provinsi Sumatera Utara menargetkan menghasilkan 4.155.590 ton padi, 1.309.912 ton jagung dan 11.729 ha kedelai dalam rangka mendukung program nasional swasembada pangan Pajali (padi, jagung, kedelai). Untuk itu, tahun 2015 ini Provsu akan merefocusing 90.100 hektare jaringan irigasi di Sumut dan melakukan pengembangan optimasi lahan seluas 16.850 ha dan pengembangan alat mesin pertanian.
Hal itu dikatakan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H. Gatot Pujo Nugroho, ST, M.Si dalam Rapat Koordinasi Upaya Khusus Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai di Balai Prajurit Asrama Kodam I Bukit Barisan, didampingi Kepala Dinas Pertanian Sumut, Rabu (17/3). Hadir Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian, DR Haryono MSc, Pangdam I BB Mayjen TNI Edy Rahmayadi, Kepala Dinas Pertanian Provsu M Roem, Kepala Bakorlu Sumut, Bonar Sirait dan pejabat jajaran Kodam I BB.
Gubsu mengatakan fokus pelaksanaan kegiatan mencapai swasembada Pajali diantaranya adalah meningkatkan kerjasama TNI di KOdam dan Kodim se tempat juga koordinasi dengan kabupaten/kota serta instansi terkait. “Rapat koordinasi ini kita lakukan setiap bulannya,” kata Gusbu.
Seperti diketahui bahwa sebagaimana arahan presiden RI maka Pemprov Sumut menandatangani kesepakatan bersama dengan Kodam I/Bukitbarisan dalam bidang ketahanan pangan. Pangdam I BB Mayjend TNI Edy Rahmayadi mengungkapkan saat ini pihaknya terus menguatkan koordinasi dan ikut mendukung upaya pencapaian swsembada pangan.
Berdasar data sesuai hasil rapat refoccusing dengan kabupaten/kota, potensi irigasi di Sumut berdasarkan kewenangan Sumut sebesar 101.323 hektare. Dari total itu, kondisi baik 9.980 hektare, rusak ringan 37.062 hektare, rusak sedang 42.801 hektare, dan rusak berat 11.480 hektare.
Sementara irigasi berdasar kewenangan pusat tercatat sebesar 109.227 hektare dimana 13.720 hektare kondisi baik, 82.907 hektare rusak sedang, dan 12.600 rusak berat. Tercatat pula irigasi kewenangan kabupaten/kota seluas 257.578 hektare dimana 19.213 hektare kondisinya baik, 41.638 hektare rusak ringan, 179.964 hektare rusak sedang, dan 16.763 hektare rusak berat.
Dari rapat itu pula tercatat 29 kabupaten kota yang akan mengembangkan jaringan irigasi. Dari 90.100 hetare irigasi yang akan direfoccusing maka akan mengoptimalisasi pemanfaatan lahan pertanian seluas 16.850 hektare. Dari 29 kabupaten/kota itu Kabupaten Deli Serdang pengembangan paling luas yakni dari 7.500 hektare jaringan irigasi menjadi 1.500 haktare.
Gubsu menjelaskan berdasar Angka Sementara (Asem) produksi komoditas tanaman pangan Sumut tahun 2014, produksi padi Sumut berada di peringkat ke-6 dengan jumlah produksi 3.628.968 ton. Jumlah ini memberikan kontribusi 5,12% untuk nasional. Untuk komoditas jagung berada di urutan ke-5 dengan jumlah produksi 1.159.707 ton dan kontribusinya 6,09%. Begitupula dengan ubi kayu yang berada diurutan ke-5, ubi jalar diurutan ke-5, kacang hijau diurutan ke-7, kacang tanah diurutan ke-11, dan kedelai diurutan ke-17 secara nasional.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Sumut M. Roem menambahkan untuk mencapai swasembada pangan maka diperlukan cetak sawah baru. Untuk itulah dalam rapat koordinasi ini diharapkan setiap kabupaten/kota nantinya memasukkan anggarannya yang akan disampaikan pada Musrenbang.
Ia mengatakan Sumut memiliki potensi cetak sawah baru seluas 25.000 hektare. Pemprovsu juga akan menyampaikan kepada kementerian agar mengalokasikan anggaran untuk cetak sawah baru di Sumut. "Kedepan Sumut akan cetak sawah baru dan sekarang dialokasikan sekitar Rp 700 miliar. 2016 kalau bisa sudah pembangunan fisik," pungkasnya.