MEDAN
TNI Angkatan Udara (AU) memberikan kejutan kepada Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Jalan Sudirman Medan, Selasa (10/3). Awalnya agenda prajurit ini adalah kunjungan kuliah kerja para perwira siswa (Pasis) ke Sumut.
Tidak ada yang begitu khusus di acara tersebut, termasuk kehadiran para pimpinan OPD Pemprov Sumut. Sebab agenda awal adalah Kunjungan Kuliah Kerja Pasis Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) Angkatan 57 dan Pasis Sekolah Staf Angkatan Udara (Sesau) ke-13.
Semua seakan berjalan biasa sebagaimana acara resmi dan seremonial. Bahkan, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang berbicara di depan para prajurit yang bertugas sebagai pilot jet tempur pertahanan udara NKRI mengungkapkan betapa pentingnya peran TNI bagi bangsa.
Segala pengalaman di ketentaraan, Purnawirawan Letnan Jenderal yang terakhir memimpin Kostrad ini pun memberikan motivasi kepada puluhan perwira untuk tetap semangat dan bersungguh-sungguh menjaga kedaulatan NKRI.
Tidak hanya itu, acara pun dilanjutkan dengan pemaparan soal pertahanan dan keamanan (hankam) dari qsejumlah narasumber seperti Kosekhanudnas III dan Kanwil Bea Cukai Medan. Edy pun mengikuti acara tersebut serta sempat menjelaskan bagaimana sistem manajemen nasional, kondisi keamanan dan tupoksi lembaga negara.
Namun usai pemaparan dan tanya jawab, acara tidak selesai begitu saja. Layar lebar yang tadinya menampilkan materi tentang Hankam, berganti tampilan video Ibunda Edy Rahmayadi, Ngadisah. Bercerita singkat kenangan kuat yang diingat tentang anaknya yang kini sudah menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara, pemimpin rakyat.
Suasana haru pun terasa ketika cerita Ibunda, mengisahkan kehidupan sederhana pada masa Edy masih bersekolah. Sebelum ke sekolah, si Adi (panggilan Edy Rahmayadi) antar kue dulu ke warung dekat sekolah di Kampung Madras. Sama juga dengan adik-adiknya, begitu juga, ujar Ibunda.
Mungkin bagi seorang ibu, keberhasilan anaknya adalah sebuah kebanggaan. Namun Ngadisah mengaku bersedih jika melihat anaknya itu tampil di televisi dengan segala kontroversi dan hujatan dari berbagai pihak. Sebab ia tahu, bagaimana sikap dan sifat Edy sejak kecil.
Kadang saya tak mau menonton tv. Dia mau niat baik kok dibegitukan?, cerita Ngadisah sambil menangis.
Cerita lainnya pun muncul dari sang supir, Suyetno, yang hampir tak kuasa menceritakan bagaimana kepemimpinan dan jalinan hubungan Edy kepada mereka yang mendampingi dan mengawal. Baginya, Gubernur tak segan berbincang kecil dalam perjalanan.
Bahkan beliau pernah datang ke acara (sederhana) di rumah saya. Ya, bagaimana ya beliau itu.., ucap Yetno yang tak sanggup meneruskan ceritanya.
Pesta kecil perayaan HUT ke-59 Edy Ramayadi ini pun berlangsung dengan kejutan dari puluhan Pasis Seskoau yang memberikan ucapan selamat kepada mantan Pangkostrad itu. Disusul Sekdaprov Sabrina dan jajaran OPD yang ternyata sengaja menampakkan diri di acara puncak.
Mendapat kejutan itu, Edy Rahmayadi pun mengaku terharu dan senang atas apa yang dibuat oleh TNI AU. Sebab baginya, kehadiran dan pertemuan Seskoau (TNI AU) di Pendopo Rumah Dinas, adalah silaturahim antara para prajurit dengan ia yang sudah purnawirawan.
Saya tidak nyangka ini dibuat TNI AU. Saya terima kasih sudah buat acara ini. Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT, singkatnya.
Para prajurit pun bertepuk tangan salut kepada Edy Rahmayadi yang kini tengah memimpin pemerintahan dengan apa adanya, sebagaimana ucapan berbagai pihak yag mengenal sosok mantan Panglima Kodam I/BB ini.
Sumber : Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu