MEDAN
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, namun juga berdampak pada aspek sosial dan ekonomi yang mengancam keberlangsungan hidup masyarakat. Karena aspek sosial dan ekonomi tetap menjadi perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dalam refocusing anggaran tahap II.
Hal itu pun disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut Whiko Irwan dalam keterangan pers secara live streaming, di Media Center Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Jum’at (3/7).
“Setelah menerapkan berbagai upaya untuk meningkatkan kemampuan kapasitas pelayanan kesehatan dan menahan penurunan daya beli masyarakat melalui program jaring pengaman sosial, pada tahapan berikutnya kebijakan Pemprov Sumut akan berfokus pada upaya penanganan dampak ekonomi atau lebih dikenal dengan program stimulus ekonomi,” ujar Whiko.
Berdasarkan berbagai analisis dan kajian yang telah dilakukan, katanya, strategi perbaikan ekonomi di Sumut berfokus pada tiga akselerasi ekonomi, yaitu alokasi anggaran untuk usaha dan industri padat karya, penguatan sektor riil dan UMKM serta penguatan ketahanan pangan. “Tujuannya adalah untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan menekan angka inflasi,” terangnya.
Untuk itu, dibutuhkan upaya penanganan yang dapat memutar kembali roda perekonomian yang sempat terhenti. Kebijakan pemerintah tidak boleh hanya berfokus pada penanganan kesehatan, namun juga pada dampak sosial ekonomi yang terjadi di masa pandemi ini. “Oleh karena itu Pemprov Sumut saat ini sedang memasuki refocusing tahap II dengan alokasi yang tidak terlalu berbeda dengan tahap pertama, yakni sekitar Rp500 Miliar,” ujar Whiko.
Terkait perkembangan kasus Covid-19 di Sumut, hingga 3 Juli 2020 pukul 17.00 WIB, disebutkannya untuk pasien sembuh bertambah 13 menjadi 437 orang, pasien meninggal bertambah 1 orang menjadi 101 orang, kasus positif bertambah 33 menjadi 1.723 orang, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 252 orang.
“Kami akan selalu mengingatkan untuk gunakan masker pelindung hidung dan mulut, jaga jarak 1-2 meter, cuci tangan dengan sabun dan air serta hindari kerumunan orang banyak,” ujar Whiko.