MEDAN
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyerahkan secara simbolis bantuan stimulus ekonomi produktif peralatan bagi usaha kecil dan kelompok tani, di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Jalan Putri Hijau Medan, Jumat (27/11). Juga dilakukan pelepasan ekspor nilam ke Inggris.
Untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diberikan bantuan berupa peralatan usaha seperti lemari, steling kaca (etalase), mesin jahit, penggiling bakso dan pendingin makanan. Sedangkan kepada usaha tani diberikan bantuan alat angkut pertanian dan alat usaha produktif berupa mesin produksi gula semut.
Gubernur mengatakan, bantuan stimulus ekonomi diberikan kepada banyak sektor, termasuk UMKM, pertanian, perkebunan, pariwisata dan lainnya. Diharapkan stimulus tersebut dapat mendongkrak roda perekonomian Sumut di tengah pandemi Covid-19.
“Kita memberikan bantuan ini khususnya yang terdampak Covid-19, UMKM, pertanian dan lain-lain. Ini yang perlu kita bantu, agar ekonomi terus bergerak dan tetap hidup,” kata Gubernur.
Bantuan ini merupakan stimulus ekonomi penanganan Covid-19 tahap II yang bersumber dari APBD Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut dan Satgas Pemulihan Ekonomi Sumut.
Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset dan Sumber Daya Alam, Agus Tripriyono mengatakan, total stimulus ekonomi tahap II sebesar Rp170 miliar. Bantuan tidak hanya diberikan kepada UMKM dan usaha tani, namun juga ke sektor lain, seperti perkebunan, pariwisata, serta proyek padat karya yang diberikan di seluruh kabupaten/kota di Sumut.
“Diharapkan dengan stimulus ekonomi ini usaha-usaha tersebut dapat bertahan dan naik kelas dan dapat meningkatkan industri kreatif di masyarakat dalam rangka peningkatan pendapatan Sumut,” ujar Agus.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Riadil Akhir Lubis menyampaikan bantuan tersebut diharapkan dapat membantu dunia usaha di masa pandemi Covid-19. “Kita ingin membantu industri kecil menengah dan usaha di sektor lainnya. Jadi kita harapkan mereka punya pendapatan dan meningkatkan pendapatan di masa pandemi,” ujar Riadil.
Zuliana, salah satu pelaku usaha kecil yang memproduksi gula aren, sangat mengapresiasi bantuan gubernur tersebut. Apalagi di masa pandemi Covid-19 usahanya sempat terpuruk dan daya beli masyarakat menurun.
Dengan bantuan mesin produksi gula yang diterimanya dari Pemprov Sumut, Zuliana berharap dapat memproduksi gula aren dan produk turunannya, seperti gula semut labih banyak lagi. "Sangat luar biasa bantuannya. Bantuan ini sangat membantu kami UMKM yang terdampak," ujar Zuliana.
Melepas Ekspor Minyak Nilam
Usai penyerahkan bantuan stimulus ekonomi produktif, Gubernur juga melepas ekspor nilam sebanyak 600 kg ke London Inggris, oleh PT Bentang Alam Sumatera. Gubernur pun gembira dan mengapresiasi ekspor yang terus dilakukan di masa pandemi tersebut.
Menurut Gubernur, semakin banyaknya ekspor menandakan kesejahteraan masyarakat Sumut juga akan semakin meningkat. “Semoga kita lebih banyak lagi melepas (ekspor) seperti ini. Ini lambang kesejahteraan rakyat kita,” ujar Edy Rahmayadi.
Direktur Utama PT Bentang Alam Sumatera Panut Hadisiswoyo mengatakan minyak nilam Sumut dan Aceh termasuk yang memiliki kualitas terbaik di dunia. Hingga saat ini pihaknya mampu memproduksi nilam 1,5 ton/tahun. “Minyak nilam merupakan bahan baku yang dipakai perusahaan kosmetik dan minyak wangi. Saat ini kita baru mengekspor ke Inggris,” kata Panut.
Acara penyerahan bantuan stimulus ekonomi dan pelepasan ekspor tersebut dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Diawali dengan olahraga pagi dengan berjalan kaki dari Rumah Dinas Gubernur Jalan Jenderal Sudirman ke Kantor Disperindag Sumut Jalan Puteri Hijau, Gubernur kemudian senam bersama para pegawai Disperindag Sumut. Dilanjutkan dengan penyerahan bantuan secara simbolis dan pelepasan ekspor nilam yang ditandai dengan pemecahan kendi.