MEDAN
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis menyampaikan apresiasi atas etos kerja bagi pengurus PKK yang telah mendedikasikan waktu dan pikirannya selama ini.
Hal ini disampaikannya saat melepas Purna Bhakti/Temu Pisah dan silaturahmi pengurus PKK Sumut di Aula Kantor TP PKK Sumut Jalan Teuku Cik Ditiro Nomor 8 Medan, Jumat (5/3). "Harapan saya semoga ibu-ibu yang telah berkiprah di PKK provinsi dapat menjadi teladan serta kebanggaan bagi keluarga dan masyarakat, dengan tetap menjunjung tinggi etos kerja seorang kader PKK," kata Nawal, di hadapan para pengurus, Ketua Pokja serta undangan yang hadir.
Kepada para pengurus yang baru, Nawal juga berpesan agar cepat berdaptasi pada lingkungan kerja dan diharapkan segera mengukir prestasi kerja untuk PKK Sumut. "Pertemuan hari ini dilaksanakan agar para kader saling mengenal dan memahami, bahwa kesinambungan gerakan PKK tidak lepas dari sistem kaderisasi di gerakan PKK, semoga yang baru bergabung dapat beradaptasi dengan cepat dan belajar dengan cepat," katanya.
Pada pengurus PKK Sumut yang telah purna bahkti, yakni Tedja Syarifuddin, Yus Syafril dan Ratnasari Nasution serta lainnya, Nawal menyampaikan, momen hari ini bertujuan untuk memberikan penghargaan dan bingkisan hati bagi kader yang telah menyelesaikan tugas bhaktinya untuk gerakan PKK.
Tedja Syarifuddin mewakili pengurus PKK Sumut yang sudah purna bhakti mengucapkan terima kasih karena terselenggaranya acara ini. Hal ini menurutnya bentuk penghargaan yang mereka peroleh selama ini telah mengabdi di PKK Sumut.
"Terima kasih pada ketua yang telah melepas kami. Kami mendoakan PKK Sumut di bawah kepemimpinan ibu, makin maju dan solid, sehingga bisa memberdayakan masyarakat. Kami mohon maaf atas segala sikap dan prilaku, mudah-mudahan apa yang kami lakukan dapat bermanfaat," katanya.
Tedja Syarifuddin merupakan pensiunan ASN, yang telah mengabdi dan bergabung dengan PKK Sumut sejak tahun 1973 yang dimulai masa Gubernur Marahalim Harahap. Dengan pengabdian yang cukup lama itu, Tedja Syarifuddin dan yang lainnya merasa sudah cukup mengabdi untuk negara.** (H14/DISKOMINFO SUMUT)