MEDAN
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menerima kunjungan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tapanuli Utara (Taput) dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) kabupaten/kota yang tergabung dalam Pemuda Gereja Denominasi se-Sumut, di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (25/3).
Dalam pertemuan tersebut disampaikan beberapa hal, di antaranya terkait rencana menjadikan IAKN Taput menjadi universitas negeri. Dengan berbagai pertimbangan, bahwa kampus yang didirikan sejak 1986 itu bisa berganti nama seperti halnya IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) di berbagai tempat termasuk di Sumut.
Hadir di antaranya Rektor IAKN Prof Lince Sihombing, Anggota DPRD Sumut Jonius TP Hutabarat serta rombongan dari kampus dan Pemuda Gereja Denominasi yang terdiri dari berbagai organisasi gereja semua suku di Sumut. Sementara Gubernur didampingi Asisten Administrasi Umum HM Fitriyus, Kepala Dinas Pendidikan Sumut Syaifuddin, serta Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Binsar Situmorang.
“Saya senang mendengarnya, karena intinya orang perlu ilmu, dan ilmu perlu wadah. Kemudian ilmu yang ada, bisa membuatnya memiliki budi pekerti dan menjaga akhlak,” ujar Gubernur.
Namun, menurut Gubernur, perubahan nama dari institut menjadi universitas harus diikuti dengan peningkatan kualitas. Sebab seperti tenaga pendidik, juga perlu dievaluasi agar lebih baik. Karena baginya, semakin banyak universitas akan melahirkan banyak sarjana.
“Tetapi kalau sudah cerita pendidikan, jangan lagi bicara identitas. Sebab orang yang beragama lain juga boleh kuliah di situ. Karena orang kuliah untuk ilmunya. Seperti di UIN, saya sudah tanya ke Rektornya, yang agama selain Islam bisa kuliah di sana,” tegasnya.
Selain itu, Gubernur juga merencanakan untuk berkunjung ke kampus IAKN di Tarutung, guna melihat bagaimana fasilitas yang dimiliki kampus, termasuk penunjang lain seperti taman belajar dan sebagainya.
“Kapan saya bisa diantar ke sana (kampus IAKN). Kita akan lihat ada apa dan apa yang bisa kita buat untuk pendidikannya,” sebut Edy Rahmayadi.
Sementara untuk Pemuda Gereja Denominasi dan GAMKI yang juga hadir pada pertemuan itu, Gubernur berpesan agar bersama mengembalikan anak-anak muda ke rumah ibadah. Sebab tantangan generasi sekarang seperti narkoba dan penyakit sosial lainnya, harus diimbangi dengan mendekatkan diri kepada agama.
“Jadikan Pemuda Gereja dan GAMKI ini sebagai wadah untuk pemuda mendekatkan diri ke gereja. Jangan digunakan untuk kepentingan politik,” ujarnya.
Sementara Rektor IAKN Prof Lince Sihombing menyambut baik rencana Gubernur yang ingin berkunjung ke kampusnya di Tarutung, Tapanuli Utara (Taput). Dijelaskannya bahwa kampus yang dipimpinnya sedang berproses transformasi menjadi UKN. Sehingga dalam perjalanannya mereka berharap arahan dan pesan dari pemimpin di Sumut.
Saat ini IAKN memiliki tiga fakultas yakni Ilmu Pendidikan Kristen, Teologi, serta Ilmu Sosial dan Humaniora Kristen. Ditambah satu program pascasarjana. Dengan jumlah Program Studi (Prodi) S1 sebanyak 10 Prodi, Program Magister (S2) sebanyak tiga Prodi, serta Program Doktor (S3) sebanyak dua Prodi.
“Ini kesempatan pertama kami bertemu Gubernur. Dalam rangka menyesuaikan visi misi Sumatera Utara Bermartabat dari segi pendidikan. Karena kami sadar, pendidikan tinggi memang harus bersinergi dengan pemerintah provinsi (Pemprov),” sebut Lince.
Sedangkan Anggota DPRD Sumut dari Komisi A, Jonius TP Hutabarat menyebutkan bahwa GAMKI akan menjadi organisasi yang siap membantu Pemerintah Provinsi mewujudkan Sumut yang bermartabat. Sebagaimana pemuda gereja denominasi yang terdiri dari berbagai suku yang ada, mendukung program pemerintah yang bertujuan menyejahterakan masyarakat.** (H13/DISKOMINFO SUMUT)