MEDAN
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Irman Oemar membuka Webinar Penyusunan Strategi Komunikasi (Strakom) Publik di Ruang Command Center Sumut Smart Province, Lantai 6 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (19/4).
Irman mengatakan, saat ini Pemerintah Pusat sedang berupaya menertibkan penyelenggaraan urusan pemerintah bidang komunikasi dan informatika, salah satunya dengan melakukan langkah-langkah penataan kembali organisasi Dinas Kominfo Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.
"Karena itu, Diskominfo sebagai penyelenggara urusan konkuren pemerintahan bidang komunikasi dan informatika di daerah, harus siap mengimplementasikan berbagai aturan dan peraturan terkait yang telah ditetapkan Pemerintah Pusat" katanya.
Disampaikannya juga, saat ini pandemi covid-19 belum berakhir di Indonesia, khususnya di Sumut. Walaupun berdasarkan hasil evaluasi kondisi Sumut semakin membaik, namun masih terdapat daerah dengan jumlah kasus Covid-19 yang masih tinggi.
“Sebagai dinas yang membidangi komunikasi dan informatika ini, peran kita adalah bagaimana membangun strategi komunikasi publik yang tepat sasaran dan fokus untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di masyarakat. Ini peran Kominfo, berkomunikasi dan menyosialisasikan dampak Covid-19,” jelas Irman.
Terkait kesulitan dan kendala yang dihadapi dalam menyosialisasikan dampak Covid-19 di Sumut, Kominfo harus memiliki strategi komunikasi yang uptodate. “ Kominfo tidak boleh menyerah, tetapi harus update dan selalu di depan dengan strategi-strategi terbaru,” tegasnya.
Irman juga berharap, webinar ini memberikan output dan outcome tata cara menjadikan komunikasi sebagai bagian strategis untuk memutus mata rantai Covid-19. “Kominfo memiliki peran terdepan dalam menyosialisasikan hal-hal terbaik di daerah untuk memutus mata rantai Covid-19 di daerah ini,” sebutnya.
Webinar tersebut juga menampilkan sejumlah narasumber, antara lain, Mulyani selaku Analisis Kebijakan Ahli Madya dan Koordinator Tata Kelola Komunikasi Publik Kementrian Kominfo RI. Menurut Mulyani, ada beberapa cara penyusunan strategi komunikasi publik, yakni pertama menetapkan tujuan komunikasi dengan mengidentifikasi dan menganalisis seluruh rekomendasi.
“Kedua, menetapkan target khalayak dengan identifikasi khalayak berdasarkan isu, ketiga pengemasan konten, keempat menetapkan media berdasarkan preferensi dan kelima melakukan pemantauan dan evaluasi strategi komunikasi,” ungkapnya.
Narasumber kedua, Zakaria Siregar dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), dalam paparannya yang berjudul ‘Seleksi Konten dan Media dalam Strategi Komunikasi Publik’ mengatakan komunikasi yang efektif harus direncanakan dengan memperhatikan situasi, waktu, tempat, dan audiens.
Menurut Zakaria, Dinas Kominfo memiliki peranan strategis dalam menyampaikan pesan kepada publik. Untuk menghasilkan strakom yang efektif, salah satunya memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, dan melakukan analis media secara berkala untuk menghindari kegagalan komunikasi. “Komunikasi dikatakan berhasil ketika pesan dapat difahami dan memunculkan persepsi positif dan perubahan prilaku,” jelasnya.
Webinar yang dipandu Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumut Zulfikar Tanjung, juga dihadiri Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik Diskominfo Sumut Harvina Zuhra dan Kepala Seksi Informasi Publik Porman Juanda Marpomari Mahulae.**(H20/DISKOMINFO SUMUT)