JAYAPURA
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bertemu dengan masyarakat Sumut yang berada di Provinsi Papua, di Hotel Grand Abe, Jayapura, Kamis (14/10). Pentingnya menjaga kekompakan di Bumi Cendrawasi adalah salah satu pesan yang disampaikannya.
"Jaga kekompakan kalian di sini (Papua), jaga nama baik Sumut. Kitakan kan sudah biasa berbeda-beda tapi tetap kompak, salam Sumut saja ada lima, ada ahoi, horas, menjuah-juah, njuah-njuah, dan ya'ahowu," ucap Gubernur Edy Rahmayadi, yang didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sumut Nawal Lubis.
Gubernur juga mengingatkan, kepada para perantau yang ada di Papua, untuk tidak melupakan kampung halaman, sehebat apapun di kota rantau, jangan lupa balik, untuk membangun kampung halaman.
"Marsipature hutanabe, ayo kita benahi kampung kita, sehebat apapun kita di rantau, tidak hebat kalau tidak bisa membangun kampung halaman sendiri. Balik lah ke kampung, ayo berkontribusi bagi daerah masing-masing, biar maju Sumut kita," ungkap Edy Rahmayadi.
Kemudian, Edy juga mengucapkan terima kasih, karena telah disambut dan dibuat acara pertemuan dengan masyarakat Sumut di Papua. Ia sangat senang dengan sambutan dan acara pertemuan tersebut.
Sebagai penggagas pertemuan tersebut, Ketua Kerukunan Masyarakat Batak (KMB) Ronald Panjaitan mengungkapkan, betapa senangnya dirinya bisa bertemu dengan Gubernur Edy Rahmayadi di Jayapura.
"Kami sangat senang, bahagia dan bangga, bisa bertemu dengan Gubernur Edy Rahmayadi. Semoga dengan pertemuan ini, membuat para warga Sumut yang di Papua bertambah semangatnya di tanah rantau yang jauh dari kampung halaman," tuturnya.
Meski begitu, katanya, ia dan teman-teman yang lain, tidak akan melupakan kampung halaman yang telah membesarkannya. Ia sendiri pulang kampung hampir sebulan sekali.
"Saya sering pulang kampung bapak, tidak akan melupakan kampung. Izin melaporkan Pak Gubernur banyak masyarakat Sumut yang hebat-hebat di sini, saking banyaknya saya lupa satu persatu, yang hadir di sini, ada kepala perwakilan Bank Indonesia, yang orang Sumut," ucapnya.
Dia menekankan, kepada seluruh teman-temannya yang ada di Papua, meski hebat-hebat harus membangun kampung halaman sendiri, agar Sumut menjadi provinsi yang bermartabat. Menurutnya, warga Sumut yang ada di Papua ada sekitar 30 ribuan, dengan berbagai suku dan tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Papua.
Dengan banyaknya warga Sumut di Papua, lanjutnya, ia meminta kepada orang Sumut yang di Papua untuk membantu para atlet Sumut, yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional XX Papua 2021. "Kita usahkan Pak Gubernur membantu para atlet Sumut yang ada di Papua, anak-anak kita yang berlaga pastilah kita bantu Pak Gubernur. Atlet kita hebat-hebat bisa dapat emas di Papua, apapun hasil akhirnya kami tetap bangga dengan Atlit Sumut," katanya.
Di acara tersebut, Gubernur Edy Rahmayadi mendapat marga Numberi yang diberikan oleh Yan Z Numberi yang merupakan anak adat dari Suku Saireri.
"Pemberian marga ini adalah penghormatan karena Gubernur Edy telah menginjakkan kaki di pos lintas batas Negara Republik Indonesia dan Papua Nugini," ucapnya.
Ia menambahkan, tidak semua orang bisa mendapatkan marga Numberi, hanya orang tertentu dan harus izin dengan nenek moyang, adatnya menginjankan piring adat, jika pecah tidak dapat izin, tadi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat menginjak piring adat, tidak pecah berarti telah mendapatkan izin. Ada juga beberapa yang piring adatnya pecah, artinya tidak mendapatkan restu.
Pada acara tersebut turut hadir Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut Ardan Noor Hasibuan, Ketua Umum KONI Sumut John Ismadi Lubis dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Naek Tigor Sinaga. Di acara tersebut, Gubernur Edy dan peserta yang hadir juga bernyayi bersama lagu-lagu khas Sumut. .**(H21/DISKOMINFO SUMUT)