Binjai,
Gubernur Sumatera Utara Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si meresmikan peluncuran lima aplikasi e government Binjai Smart City dan Peresmian Binjai Command Center (BCC) di Kantor Walikota Binjai, Kamis (30/03). Gubernur mengapresiasi progress yang dicapai Kota Binjai karena dari 14 Pemkab/pemko percontohan, Binjai unggul karena dalam tempo 5 bulan berhasil membangun lima aplikasi elektronik.
“Program harus diikuti Pemko/Penkab lain. Karena kalau ingin Provinsi ini baik, maka Pemko dan Pemkab juga harus baik. Dengan begitu kita berharap Provsu bangkit dan paten,” ujar Gubsu.
Dijelaskan Gubsu, September tahun lalu di Surabaya, Pemprovsu dan 14 Kabupaten/kota se Sumatera Utara menandatangani Nota Kesepakatan bersama implementasi e government Pemko Surabaya dan Pelayanan Perizinan Terpadu Berbasis Elektronik Kabupaten Sidoarjo disaksikan Wakil Ketua KPK RI Alexander Marwata di Gedung Balai Kota.
Kegiatan tersebut termasuk dalam bagian kerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam upaya pencegahan korupsi di Sumut oleh Kordinasi Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) KPK yang melahirkan 9 rencana aksi cegah korupsi. “Dari 14 kabupaten/kota hasil pilkada terakhir, baru Binjai yang sudah membangun dan menerapkan lima aplikasi e-government,” kata Gubsu.
Saat meresmikan grand louncghing lima aplikasi tersebut, Gubsu menghimbau agar pencapaian Kota Binjai menjadi cambuk bagi daerah lain untuk melakukan hal yang sama.
Walikota Binjai H. M. Idaham menjelaskan aplikasi BSC dan BCC dibangun dalam waktu lima bulan bekerjasama dengan Politeknik Negeri Medan. Diawali dengan inisiasi KPK untuk penerapan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, pihaknya membangun aplikasi dengan keterbatasan anggaran. “Kami sadar kita kami tidak miliki APBD besar, padahal untuk membangun e -gov dan comand center butuh anggaran besar. Alhamdulillah kami dimudahkan dan bisa selesaikan dalam waktu lima bulan, dengan anggaran yang tidak terlalu mahal,” kata Idaham.
Pihakanya bekerjasama dengan Politeknik Medan membangun lima aplikasi yang dikerjakan oleh mahasiswa-mahasiswa di bawah bimbingan dosen. “Yang membangun aplikasi anak muda umur 19-20 tahun, mereka kerja keras, terkadang tidak tidur. Ternyata jika anak muda kita beri kesempatan, mereka luar biasa,” kata Idaham.
Adapun ke lima aplikasi yang diluncurkan adalah e-musrenbang, e-masyarakat, e-dokter , e-perizinan dan e-budgeting. Sedangkan Binjai command center, yang berfungsi sebagai pusat pengendali seluruh program yang berbasis IT. Melalui aplikasi, masyarakat bisa menyampaikan usulan kegiatan dalam pembangunan, mendaftar layanan kesehatan tanpa harus mengantri, mengurus perzinan secara online. Penggunaan aplikasi akan mempersingkat waktu pelayanan, dan
mencegah pungutan liar.