Medan,
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si memimpin langsung Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Toba 2017 di Lapangan Benteng Medan, Selasa (9/5). Dalam hal ini, Gubsu menekankan bahwa keselamatan pengguna jalan menjadi fokus perhatian.
Gubsu mengatakan permasalahan di bidang lalu lintas dewasa ini telah berkembang dengan cepat dan dinamis. Hal ini sebagai konsekwensi dari meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan populasi penduduk, yang memerlukan latihan transportasi sebagai sarana mobilitas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Perkembangan transportasi juga telah menginjak era digital, di mana operasional order angkutan publik sudah berada dalam genggaman (handphone). Maka ini perlu diikuti dengan inovasi kinerja Polri khususnya polantas, sehingga mampu mengantisipasi segala dampak yang akan timbul,” ujar Gubsu sekaligus menyampaikan amanat dari Kepala Korps Lalu Lintas Polri.
Sebagai aparat penegak hukum, Gubsu meminta agar polisi lalu lintas (polantas) terus berupaya melaksanakan program Kapolri yang disebut Promoter (Profesional, Modern dan Terpercaya). Sehingga upaya mewujudkan dan memelihara keamanan, keselamatan dan kelancaran berlalu lintas (kamseltibcar lantas), meningkatkan kualitas keselamatan.
“Dengan begitu kita harapkan kualitas keselamatan meningkat dan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas bisa ditekan. Sehingga yang perlu dipelihara adalah budaya tertib lalu lintas dan menjaga kualitas pelayanan kepada publik,” ujar Gubsu.
Menurut Gubsu untuk mencapai hal tersebut, tidak bisa ditangani oleh Polantas sendiri. Melainkan sinergitas antara pemangku kepentingan menjadi sangat mendasar dalam menemukan akar masalah dan solusinya.
“Salah satu yang menjadi fokus perhatian saya ini adalah keselamatan bagi pengguna jalan. Sebab lalu lintas ini juga cermin budaya bangsa dan cermin tingkat modernitas,” sebut Gubsu.
Disebutkan Gubsu bahwa data jumlah kecelakaan lalu lintas operasi patuh 2016 sebanyak 2.542 kejadian, mengalami peningkatan 132 kejadian atau 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 2.410 kejadian.
Sementara Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan operasi Patuh Toba 2017 menitikberatkan kepada tindakan penegakan hukum. Hal ini dalam rangka meningkatkan kepatuhan masyarakat, bukan untuk ketakutan.
“Jadi saya minta kepada masyarakat, jadilah pelopor keselamatan lalu lintas. Jangan karena takut ada petugas, tetapi kepatuhan yang menunjukkan sebuah peradaban maju. Karenanya dalam penegakan hukum ini, tidak ada lagi pemberitahuan. Karenanya lengkapi seluruh kelengkapan kendaraan dan surat-surat,” sebutnya.
Dirinya juga meyakini dengan adanya operasi Patuh Toba ini, kesadaran masyarakat Sumut dalam berlalu lintas dan mematuhi segala aturan serta rambu yang ada, lebih baik lagi, sehingga bisa menkan angka kecelakaan.
Dalam kegiatan tersebut, Gubsu bersama Kapolda Sumut didampingi Wali Kota Medan Dzulmi Eldi, Kapolresta Medan, serta Pejabat Pemprov Sumut memeriksa kesiapan aparat serta menyematkan pita tanda operasi Patuh Toba dimulai.