Medan, Menteri Pariwisata Arief Yahya didampingi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si meresmikan perumahan Pesona Indonesia Pegawai Akademi Pariwista Indonesia (Akpar) Medan, di Desa Baru, Kecamatan Batang Kuis, Deliserdang, Rabu (7/6).
Perumahan yang dibangun di areal seluas 1,4 Ha ini diharapkan dapat menjadi stimulus peningkatan kinerja bagi pegawai juga peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Rumah ini merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, makanya dengan adanya perumahan yang disubsidi oleh pemerintah dan dikelola oleh developer dan BTN tentu ini akan menjadi salah satu andalan kita di Sumut,” ujar Gubsu ketika memberikan sambutan dalam peresmian Perumahan Pesona Indonesia Pegawai Akpar Medan, di Desa Baru, kecamatan Batang Kuis Deliserdang, Rabu (7/6).
Turut hadir dalam kesempatan itu, Deputi Kelembagaan Kemenpar RI yang juga Plt Direktur Akpar Medan, Prof. Dr. Armansyah, Dirut Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Bapertarum-PNS), Heroe Soelistiawan, Wakil Bupati Deliserdang, Zainuddin Mars dan Manager Direktur Customer Banking Bank BTN, Handayani.
Gubsu sangat mengapresiasi pembangunan perumahan ini, terutama bagi pegawai yang belum memiliki rumah tapi sudah memiliki masa kerja yang lama tentu dapat memanfaatkan program ini. Begitu juga bagi PNS di jajaran Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) yang belum memiliki rumah, juga bisa memiliki rumah ini meskipun perumahan ini dibangun oleh Kemenpar RI tapi tidak tertutup kemungkinan bagi PNS di jajaran Pemprovsu untuk memilikinya.
“PNS kita saat ini ada sebanyak 12 ribu orang di Provinsi, namun pasca bergabungnya SMA dan SMK di bawah Provinsi maka bertambah lagi sebanyak 18 ribu PNS. Program ini tentu dapat dimiliki oleh PNS Pemprovsu yang belum memiliki rumah, nanti akan kita data lagi berapa banyak PNS kita yang belum memiliki rumah,” terang Gubsu.
Dalam kesempatan itu, Gubsu berharap dengan dibangunnya perumahan ini akan membantu kebaikan dan menjadi penunjang dalam proses belajar di kampus Akpar Medan. “Perumahan ini juga kita harap dapat menjadi stimulus untuk peningkatan kinerja Akpar Medan,” kata Gubsu.
Deputi Kelembagaan Kemenpar RI yang juga Plt Direktur Akpar Medan, Prof. Dr. Armansyah mengatakan, di lokasi tersebut akan dibangun rumah untuk pegawai Akpar Medan dengan jenis rumah type 30 sebanyak 150 unit. Selain itu juga dibangun fasilitas seperti Musala, sumur bor, pengerasan jalan dengan paving block juga pos penjagaan keamanan. “Kalau untuk kebutuhan Kemenpar itu hanya sekitar 150 unit, saat ini sudah dibangun 50 rumah. Selebihnya, nanti bisa dibangun untuk masyarakat umum,” jelasnya.
Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya mengatakan, dengan selesainya pembangunan perumahan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi Akpar di daerah lain untuk membangun yang sama. “Kalau dulu setiap bulan Ramadan seperti ini ketika saya menajdi Dirut PT Telkom yang saya pikirkan adalah kapan saya bisa memberikan THR bagi karyawan. Makanya ketika menjadi Menteri saya berupaya untuk memberikan kesejahteraan lebih kepada pegawai, saya berupaya apa yang bisa saya berikan untuk mensejahterakan pegawai,” ujar Arief.
Menurut Arief hal pertama yang dipikirkannya adalah bagaimana nasib keluarga pegawai kalau ada yang meninggal dunia, makanya dia memulai dari akhir yakni dengan memberikan asuransi jiwa. “Kemudian saya berpikir bahwa kesehatan itu juga penting, makanya harus ada asuransi kesehatan dan terakhir saya melihat bahwa pegawai juga harus memiliki rumah,” terangnya.
Sementara lanjut Arief di APBN, sama sekali tidak ada alokasi anggaran bagi Menteri untuk mensejahterakan pegawainya. Oleh karena itulah, hal yang bisa dilakukan adalah dengan bersatu. “Untuk masuk secara perseorangan asuransi jiwa dengan pertanggungan Rp200 juta itu tentu mahal, begitu juga asuransi kesehatan. Apalagi dengan gaji pegawai tentu tidak akan mencukupi untuk membeli rumah. Tapi karena kita bersatu kita bisa mendapatkan ini semua, makanya kalau mau sejahtera bersatulah,” ujar Arief.
Dalam kesempatan itu, Arief juga mengingatkan kepada PNS agar mau memikirkan masa depan. Jangan setelah dibangun perumahan malah tidak ada yang berminat, tapi ketika nanti sudah dibuka oleh umum barulah ingin memiliki rumah. “Kita sadari sikap bersaing PNS ini masih minim, karena selama ini sudah merasa tenang, makanya nanti ketika ini dibuka juga untuk umum barulan PNS merasa ingin memiliki dan bersaing, harusnya dapat segera memikirkan masa depannya,” terang Arief.
Di tempat yang sama, Dirut Bapertarum-PNS, Heroe Soelistiawan turut menyerahkan secara simbolis bantuan uang muka dan bantuan tabungan perumahan kepada PNS yang telah akad KPR bersubsidi. Bantuan yang diberikan secara cuma-cuma itu maksimal sebesar Rp5,8 juta.
“Dari data ulang PNS oleh BKN di akhir tahun 2015 di Sumut terdapat sebanyak 56.371 PNS yang belum memiliki rumah, dan mayoritas yang belum memiliki rumah adalah PNS golongan III. Mereka inilah yang kita dorong agar segera memiliki rumah,” ujar Heroe.