MEDAN
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) membuka peluang kerja sama pengolahan sampah dengan Belanda. Terutama pengolahan sampah yang menggunakan teknologi berkelanjutan dan berdampak langsung dengan masyarakat.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Arief Sudarto Trinugroho saat menerima kunjungan Deputy of Head The Economic Department for The Netherlands Embassy in Jakarta Natasja Van Der Geest di Hotel JW Marriot, Jalan Putri Hijau, Medan, Jumat (7/10). Turut hadir Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Faisal Nasution
“Saya berharap pertemuan pada hari ini dapat juga kita jadikan sebagai sarana membangun silaturahmi antara Pemerintah Belanda dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dan selanjutnya dapat menjalin hubungan dalam bentuk kerja sama sirkular ekonomi di bidang pengelolaan sampah,” kata Arief Sudarto Trinugroho.
Kerja sama pengelolaan dan pemanfaatan sampah bersama pihak lainnya dapat dimungkinkan dengan pilihan teknologi seperti fasilitas pemilahan sampah, industri daur ulang, industri pembuatan pupuk, konversi sampah menjadi energi panas, pengolahan plastik menjadi bahan bakar, dan pengolahan sampah menjadi listrik.
Selain itu, katanya, terkait pola pembiayaan operasional dan pemeliharaan dapat dilaksanakan melalui pola sharing. “Yaitu dengan pembiayaan secara bersama masing-masing daerah yang bekerja sama untuk mengalokasikan biaya sesuai dengan proporsi sampah yang akan dikelola secara bersama-sama di tempat pembuangan akhir sampah,” ujar Arief.
Disampaikan juga, pengolahan sampah sangat penting saat ini. Setiap hari banyak sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), namun banyak yang tidak terurai, seperti sampah plastik. Karena itu, kehadiran sistem pengolahan sampah yang berkelanjutan sangatlah dibutuhkan di masa sekarang.
Deputy of Head The Economic Department for The Netherlands Embassy in Jakarta Natasja Van Der Geest mengatakan, Sumut punya tantangan besar dalam pengolahan sampah. Salah satunya, komposisi sampah Sumut berbeda dengan daerah lain, sehingga memerlukan penanganan yang berbeda juga.
“Maka kita perlu membuat pengolahan sampah yang baik, kolaborasi adalah kunci penyelesaian permasalahan ini,” kata Natasja.
Selain itu, Natasja menyampaikan, Sumut memiliki potensi investasi yang sangat besar. Menurutnya pertumbuhan ekonomi Sumut saat ini positif. “Investasi dari Belanda yang masuk ke Sumut tercatat sebesar US$ 25 juta, pada kuartal kedua tahun 2022,” katanya. **(H17/DISKOMINFO SUMUT)