MEDAN
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta dunia pendidikan di Sumut perlu ditata dengan lebih baik lagi, dari kualitas mengajar, fasilitas dan juga kurikulum. Sehingga bonus demografi yang diperoleh dapat melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan bermartabat.
Hal ini disampaikan, Gubernur Edy Rahmayadi saat menghadiri Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), serta Rakor Pendidikan Provinsi Sumut, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Rabu (19/10).
"Pastikan dunia pendidikan kita kedepan lebih baik, karena bonus demografi yang kita miliki harus ditata dengan baik, dengan kualitas yang baik dalam mengajar. Generasi alfa dan generasi z, saat ini telah memahami digital. Guru dan tenaga pengajar harus lebih memahami mengenai digital ini pula," ucap Edy Rahmayadi.
Hadir di antaranya, Plt Direktorat SMA, PAUD, DIKDAS dan DIKMEN Kemendikbudristek Winner Jihad Akbar, Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Ditjen GTK Praptono, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi Perpusnas Nurcahyono, Kepala Dinas Pendidikan Sumut Asren Nasution, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah yang juga mengikuti secara daring.
Edy Rahmayadi mengatakan, ada beberapa hal komponen pendidikan yang harus diperhatikan dalam menunjang perkembangan dunia pendidkan di Sumut, di antaranya tenaga pendidik. Dalam pendidikan militer, yang dapat dicontoh adalah setiap guru pengajar diharuskan mengajar pada guru pendidik yang lain dari bidang ilmu mereka masing-masing.
Hal ini bertujuan agar guru dalam bidang ilmu lain dapat memahami mata pelajaran yang lain. "Kalau itu baik saya rasa metode ini, dapat kita terapkan dalam pendidikan kita di sini, kan tidak ada salahnya itu dilakukan," katanya.
Kemudian, tenaga pendukung pendidikan, serta kurikulum pendidikan diminta untuk lebih prioritas sesuai dengan kemampuan murid. Bahan pengajaran /paket instruksi yang saat ini dilihat begitu banyak dan membebankan siswa.
Peserta didik dan fasilitas pendidikan harus diperbaiki dan dibuat nyaman. Edy Rahmayadi juga meminta metode mengajar untuk diterapkan dengan sama, jangan berbeda-beda di setiap sekolah. "Yang keseluruhannya ini semua harus ada evaluasi hasil belajar yang telah diterapkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumut Asren Nasution mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan agar setiap pengajar dapat memahami kurikulum yang berfokus pada konten-konten yang esensial, dikemas dengan lebih sederhana dan mendalam, lebih merdeka, serta lebih relevan dan interaktif.
"Kurikulum Merdeka diharapkan dapat memberi ruang seluas-luasnya bagi peserta didik dalam berkreasi dan mengembangkan diri," katanya. **(H14/DISKOMINFO SUMUT)