Medan,
Masalah penyakit Tuberkulosis (TB) ternyata masih membebani masyarakat hingga saat ini. Catatan WHO pada 2015, Indonesia menempati urutan kedua dunia sebagai Negara dengan jumlah kasus TB terbesar setelah China. Karenanya untuk terus mensosialisaikan pemberantasannya, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) berencana menindaklanjuti melalui program kemasyarakatan.
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Dr.Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si menyebutkan, dari hasil survey terbaru, jumlah kasus baru TB di Indonesia pada 2015 diperkirakan mencapai 1,02 juta kasus, atau naik dua kali lipat dari estimasi pada tahun sebelumnya. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai penyumbang sekitar 10 persen dari 10,04 kasus di dunia. Sedangkan di Sumut, pada 2016 jumlahnya mencapai 23.097 kasus dengan angka kematian 5.714 orang.
“Angka ini juga belum mecerminkan seluruh kasus yang ada di masyarakat seperti TB Paru, Ekstra Paru dan TB Anak. Sebab antara data yang dilaporkan dan yang dideteksi masyarakat ke pemerintah masih belum optimal, sekitar 33,7 persen dijangkau program,” ujar Gubsu pada acara CLosing Program Tuberkulosis (TB) Cepat Jaringan Kesejahteraan/Kesehatan Masyarakat (JKM) USAID Provinsi Sumatera Utara, di rumah dinas, Selasa (10/10).
Gubsu mengapresiasi sekaligus berterimakasih atas program yang berhubungan dengan penanggulangan TB dan telah berjalan selama kurang lebih lima tahun di Sumut. Adapun kegiatan yang dijalankan oleh JKM TB Cepat diantaranya launching program Cepat dengan melibatkan semua unsur diantaranya pemerintah daerah melalui dinas terkait, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan lainnya. Kemudian melatih kader di tingkat kelurahan sekaligus menggelar pertemuan rutin dengan ratusan kader, sosialisasi TB melalui ceramah agama dna kegiatan kesenian daerah serta lainnya.
“Karena itu kami ucapkan terimakasih kepada USAID yang telah sangat luar biasa memberikan dukungan kepada Sumut, dan semoga bisa membuat program-program lain di Sumut. Saya fikir, karena program ini sudah berakhir dan ini closingnya, kita berharap program ini akan dilanjutkan, melalui dana APBD kabupaten/kota maupun provinsi yang bisa terus memanfaatkan kader-kader yang sudah terbentuk ini, untuk terus bisa maksimal di tengah-tengah masyarakat. Terimakasih juga kepada semua pihak yang telah mendukung program Cepat JKM USAID ini,” kata Gubsu.
Sementara Chief of Party (COP) USAID Indonesia Public Health Insurance Quick Program (JKM) dr. Delyuzar menyampaikan bahwa program ini sudah berjalan di tiga provinsi yakni Sumut, Sumatera Barat dan DKI Jakarta. Sedangkan untuk Sumut, pihaknya berada di empat kabupaten/kota, Medan, Tanjung Balai, Deli Serdang dan Serdang Bedagai sejak 20 Desember 2012 lalu hingga 19 Desember 2017 mendatang. Karenanya pada penutupan program tersebut, pihaknya juga berterimakasih atas dukungan Pemprov Sumut terhadap penanggulangan penyakit TB.
Selama ini, kegiatan sosialisasi yang dilakukan seluruh kader dan koordinator program TB Cepat JKM USAID bertujuan mengingatkan masyarakat tentang tanda-tanda TB sekaligus bagaimana penanggulangannya. Selain itu, program ini juga memobilisasi dan memberdayakan masyarakat dalam penanganan TB, termasuk advokasi serta melibatkan perusahaan untuk bisa mengalokasikan dana CSR, membantu program ini.
Dalam pelaksanaan program TB Cepat JKM USAID lanjut Delyuzar, para kader dan Community Organizational Development (COD) harus mampu mengadvokasi dan membangun jaringan, aktif di kegiatan keagmaan, PKK atau Posyandu untuk pendekatan kepada keluarga. Begitu juga dengan pelibatan dokter muda serta tokoh yang disegani masyarakat.
“Karenanya kami juga berterimakasih kepada Pemerintah Provinsi yang memberikan dukungan terhadap program ini, begitu juga Pemerintah Kabupaten/Kota yang selama ini sudah mensupport kegiatan kita di daerah,” sebutnya.
Usai menutup secara resmi program TB Cepat JKM USAID Sumatera Utara, Gubernur pun memberikan penghargaan kepada para kader dan cenderamata kepada seluruh COD yang hadir. Dirinya juga menerima cenderamata dari JKM USAID atas dukungan kepda program penanggulangan TB di Sumut. Hadir diantaranya Konjen Amerika Juha P Salin, Kadis Kesehatan Agustama, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Azhar Harahap, Bupati Sergai Soekirman serta perwakilan tiga daerah lainnya.