PARAPAT
Menyambut kedatangan para delegasi Ambassador Goes to Kampung KB Lake Toba, Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah berharap seluruh perwakilan bisa membawa kesan yang baik, hingga memberi nilai tambah bagi Sumut.
“Selain melihat bagaimana tata kelola kita terkait keluarga berencana, kehadiran para perwakilan duta besar dan organisasi internasional jadi nilai tambah untuk Sumatera Utara, sekaligus memperkenalkan Danau Toba dan potensi-potensi lain di beberapa wilayah sekitarnya,” ujar Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, usai menghadiri Welcoming Dinner Ambassador to Kampung KB Lake Toba di Hotel Niagara Parapat, Rabu (15/3) malam.
Ijeck mengapresiasi BKKBN sebagai penyelenggara kegiatan dengan melibatkan Provinsi Sumut dan beberapa kabupaten di sekitar Danau Toba. “Selain meninjau Kampung KB Sait Butu Saribu Kabupaten Simalungun, saya dengar para deligasi kemarin ke Tarutung dan diajak Bupati melihat produk andalannya kopi, dan semua tampak antusias,” ujar Ijeck.
Menurut Ijeck, hal ini sangat bagus karena setiap daerah yang dikunjungi berkesempatan memperkenalkan potensi pariwisata, pertanian dan produk unggulan lainnya. “Potensi-potensi yang ada ini kita berharap dapat dikenalkan juga oleh para deligasi secara lebih luas ke negaranya dan menjadi peluang investasi kedepannya masuk kemari,” ujarnya.
Ijeck berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, membawa kesan baik bagi semua peserta. “Semoga perjalanan bapak-ibu semua ke Sumatera Utara membawa kesan yang baik, selain mengunjungi Kampung KB juga bisa menikmati pesona keindahan Danau Toba sekaligus keunggulan lainnya. Kami berharap semakin banyak wisatawan mancanegara yang datang kemari yang akan juga membangkitkan ekonomi daerah dan mensejahterakan masyarakat,” harapnya.
Terkait Kampung KB, Ijeck menambahkan, sejak dicanangkan tahun 2016, kampung KB yang telah terbentuk di Sumut sampai tahun 2023 sejumlah 1.535 Desa/Kelurahan. Kampung KB dibentuk di wilayah kumuh, miskin, terpencil, perbatasan dan wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi.
“Kampung KB kita harapkan dapat menjadi wilayah percontohan dalam penurunan stunting dengan berbagai program yang menjangkau sasaran keluarga berisiko melalui kegiatan dapur sehat atasi stunting, penyediaan data penduduk melalui program rumah dataku, dan pendampingan keluarga melalui tim pendamping keluarga,” terangnya.
Delegasi yang hadir di antaranya Duta Besar Mozambique Belmiro Jose Malate, Duta Besar Polandia Beata Stoczynska, Duta Besar Rumania Dan Adrian Balanescu.
Turut hadir juga Konsul Belanda Ony Hindra Kusuma dan Ervina, Utusan Khusus Presiden Sycehless Nico Barito dan Joshua Somba, Konsul Kehormatan Kedutaan Jerman Daniel Adhiyaksa Darmadi, Sekretaris Urusan Politik Kedutaan Belanda Sophie Van Huut, Konsul Jendral Singapura Edmund Chia dan Hueiying Chia, Perwakilan WHO, UNICEF, UNFPA dan Perwakilan USAID.
Sementara itu, Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN RI Muhammad Rizal Martua Damanik menyampaikan bahwa kegiatan ini salah satu upaya BKKBN dalam mempromosikan pembangunan warga kependudukan dan KB.
Sebagaimana diketahui tahun 1990, Indonesia pernah memperoleh penghargaan UN Population Award karena berhasil menurunkan TFR dari 5,6 anak menjadi 3,5. “Sehingga mereka sangat tertarik berkunjung ke Indonesia,” katanya.
Lanjutnya, 33 tahun kemudian BKBN RI melalui Balitbang melaksanakan program Ambassador berbicara mengenai program kependudukan di masing-masing negara yang dilakukan setiap bulan sekali.
“Setelah satu putaran ada 12 Negara oleh BKKBN mengajaknya untuk kelapangan untuk memperkenalkan, Elsimil, Kampung KB dan sekaligus memperkenalkan potensi parawisata Indonesia,” terangnya.
Acara Ambassador Goes to Kampung KB di Danau Toba ini menjadi yang kedua setelah tahun lalu kegiatan yang sama dilaksanakan di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Turut hadir dalam acara Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Yusron B Ambary, Sekda Simalungun Esron Sinaga, Kepala Pusat Pelatihan dan Kerja Sama Internasional Ukik Kusuma Kurniawan.**(H19/DISKOMINFO SUMUT)