KARO
Meresmikan Masjid Al-Ikhlas Desa Biak Nampe di Kecamatan Munte, Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah mengapresiasi warga Kabupaten Karo yang terus berkomitmen menjaga kerukunan antarumat beragama. Menurutnya, kehadiran Masjid Al-Ikhlas menjadi bukti atau simbol kebersamaan antarumat di Karo.
“Umat Islam kita tahu di Karo ini minoritas, tapi hubungan umat beragama di Karo ini sangat baik. Selama ini tak ada bertentangan karena beda agama, baik di kampung ini juga kampung lain. Kami banyak berjalan ke desa-desa di Karo ini, Alhamdulilah, berkeluarga pun berlainan agama tak jadi masalah,” ujar Ijeck, sapan akrab Musa Rajekshah, dalam sambutannya, Minggu (18/6).
Ijeck juga mengapresiasi seluruh pewakaf dan panitia pembangunan Masjid Al-Ikhlas yang telah banyak berjuang hingga masjid terbangun. “Dulu tidak ada masjid di kampung ini, diceritakan perjuangannya dari mulai tak punya tapak tanah, ada tapak tanah tak ada bangunannya, sampi pakai tenda-tenda untuk salat, akhirnya bertemu dengan Ibu Danti, kemudian bertemu Ibu Dirut dari PT KIM yang akhirnya membangunkan masjid ini. Ini semua rahasia Allah, Alhamdulilah, semua dimudahkan,” katanya.
Ijeck pun berharap Masjid Al-Ikhlas ini bisa dimakmurkan oleh umat. “Tidak hanya ibadah salat lima waktu, kalau bisa acara-acara lain bisa dilakukan di masjid ini. Insya Allah, semakin banyak kegiatan semakin meningkat ketakwaan kita kepada Allah SWT,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Supriadi Arsad Ginting mengatakan, jumlah umat muslim di Desa Biak Nampe ada 20 KK dan masjid yang ada berjarak 3 kilometer. Selama ini, warga kesulitan ingin salat wajib di masjid karena jarak, tak hanya itu pihaknya juga kesulitan terkait urusan Fadhu Kifayah saat ada yang meninggal.
“Bersyukur ada Pak Darli selama ini beliau di Jakarta tinggal dan beliau berniat membangun masjid di sini, akhirnya saya dipertemukan dengan beliau. Saya mikir saya siapa bisa menyelesaikan masjid. Alhamdulilah, akhirnya saya bisa berhasil karena dipertemukan dengan orang-orang baik,” ujarnya.
Pembelian lahan untuk masjid pun dilakukan. “Alhamdulilah rencana awal kita membeli lahan tanah masjid ini ukuran 10x15 dengan harga Rp 55 juta, tiga minggu selesai. Berjalan waktu kita dipertemukan dengan Ibu Danti perwakilan dari PT KIM, terus kita berhubungan, dan akhirnya masjid ini pun terbangun,” kisahnya.
Ia pun berharap agar warga mau meakmur masjid. “Karena memakmurkan masjid juga sama dengan memakmurkan kampung halaman ini. Kami harap kehadiran Wakil Bupati dan Wakil Gubernur juga bisa mendorong membangun di kampung ini, misalnya perbaikan infrastruktur jalan dan lainnya,” harapnya.
Hadir dalam acara Wakil Bupati Karo Theopilus Ginting, Penasehat Pembangunan Masjid Tuan Guru Syafri Sinulingga Al-Karo, Ketua BKM Masjid Al-Ikhlas Darli Ginting, Mewakili Dirut PT KIM, ibu (Istri) Daly Mulyana.**(H19/DISKOMINFO SUMUT)