GUNUNGSITOLI
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis, membuka pelatihan anyaman zona Kepulauan Nias. Kegiatan yang digelar Dekranasda Sumut ini, bertujuan meningkatkan kreativitas dan keterampilan masyarakat setempat.
"Selain itu, pelatihan ini kita harapankan menumbuhkan wirausaha baru, yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di Nias. Jadi yang ikut pelatihan ini, dapat membantu perekonomian keluarganya nanti," ucap Nawal Lubis, saat membuka pelatihan tersebut di Hotel Kaliki Gunungsitoli, Selasa (20/6).
Nawal Lubis meminta para peserta aktif dan komunikatif selama mengikuti pelatihan, serta tidak segan untuk bertanya kepada pelatih. Agar semua ilmu yang ada sama pelatih, benar-benar dapat ditransfer kepada peserta.
"Sebanyak 20 orang ini, harus gunakan waktu empat hari ini dengan baik, jangan segan, malu, tidak masalah kalau kita tidak tahu, bertanyalah, gunakan pelatihan ini dengan baik, karena semua ini untuk kebaikan peserta," katanya.
Jika para peserta sudah mahir, lanjutnya, akan diikutkan di berbagai pameran. Karena, menurut Nawal Lubis, produk-produk kerajinan dari Sumut banyak peminatnya, tidak hanya di dalam negeri, orang luar negeri juga suka dengan kerajinan dari Sumut.
Wakil Ketua Dekranasda Kabupaten Nias Marisi Arotalase mengatakan, sangat berterima kasih kepada Dekranasda Sumut yang telah mengadakan pelatihan, selama empat hari di Nias. Karena pelatihan inilah yang mereka butuhkan selama ini.
"Ini pelatihan yang memang sangat kami butuhkan Bu Nawal, karena bahan baku untuk anyaman ini, sangat banyak di sini. Yang kurang saat ini orang yang terampil, kalau bahannya sudah banyak sekali di Nias, di mana-mana ada di sini," katanya.
Dia menambahkan, jika nanti peserta sudah mahir, pihaknya berencana membuat showroom untuk seluruh kerajinan di Nias, agar orang yang datang ke Nias dapat dengan mudah belanja. Ia pun bercerita, pernah ada tamunya dari luar daerah ke Nias, saat pulang bingung memberikan apa, akhirnya hanya memberikan pisang Nias.
"Untuk itu ke depan, para pelancong atau tamu kita, dapat kita berikan kerajinan dari Nias. Makanya para peserta harus berlatih dengan sungguh-sungguh, agar hasilnya nanti bagus, dan dapat dipasarkan secara luas," ungkapnya.
Sementara itu, seorang peserta Aestetika Sarumaha mengatakan, sama sekali belum pandai mengayam, namun sehari saja ikut pelatihan sudah sedikit-sedikit bisa, meski dengan pola yang sederhana.
"Pelatihan inikan dimulai kemarin tanggal 19, kita sudah diajari, dari pagi sampai sore, hasilnya ya sedikit-sedikit bisa. Sangat senang lah, mendapatkan keterampilan baru, semoga setelah habis ikut pelatihan ini bisa jualan anyaman, hasil dari tangan sendiri membuat kerajinan," ucapnya.
Dia pun berharap, pelatihan serupa dapat sering-sering diadakan di Nias, agar kemampuan menganyam masyarakat Nias meningkat dan menghasilkan kerajinan yang bagus-bagus, yang nantinya dapat dijual di berbagai tempat dan pameran.**(DISKOMINFO SUMUT)