MEDAN
Acara puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) ke-65 di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berlangsung meriah. Terutama saat para disabilitas unjuk kebolehan di acara yang berlangsung di Cafe Pelataran Difabel, Jalan Karya Kasih Nomor 26 B, Pangkalan Mansyur Medan, Jumat (22/12).
Seperti Yoga, meski tidak mempunyai tangan dan kaki, namun mampu melukis dengan baik. Dengan menggunakan mulut, Yoga pun lihai memainkan kuas cat di atas kain kanvas. Begitu juga dengan anak-anak lainnya, yang tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, dengan iringan musik, mampu menampilkan tarian daerah Simalungun dan tarian lainnya di hadapan para undangan.
Para hadirin pun terkesima, kagum dan tidak ada yang mengira, kalau mereka mempunyai kekurangan. Sebab gerakan tarian yang mereka suguhkan sangat kompak dan seirama dengan musik.
Penjabat (Pj) Sumut Hassanudin yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Basarin Yunus Tanjung juga menyampaikan kekagumannya, dan merasa terhibur, serta bangga dengan potensi yang dimiliki para penyandang disabilitas. Menurutnya, potensi tersebut harus terus dibina dan dikembangkan agar karya yang mereka hasilkan bisa 'dirasakan' oleh masyarakat.
"Acara seperti ini sebagai salah satu upaya dalam mengurangi kesenjangan sosial yang ada dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini, sesuai dengan semangat perjuangan di awal terbentuknya Hari Kesetiakawanan Nasional (HKSN) yang jatuh pada 20 Desember," ujarnya
Dia mengatakan peringatan HKSN di Sumut diselenggarakan secara sederhana. Kegiatan HKSN tahun 2023, katanya, mengedepankan upaya pelayanan sosial melalui berbagai kegiatan sosial yang tujuannya untuk memantik simpati dan empati masyarakat agar berbuat lebih baik.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Sumut Sri Suriani Purnamawati menambahkan, ada sejumlah rangkain kegiatan yang sudah dilakukan seperti senam bersama Lansia, mengunjungi para Lansia, berbagi cendera mata untuk Lansia, serta berbagi voucher belanja kepada anak yatim piatu ke pusat perbelanjaan modern.
"Pada hari ini, adalah hari puncak peringatan HKSN. Sengaja kita laksanakan di tempat ini sebagai tanda bahwa mereka (penyandang disabilitas;red) itu ada. Cafe Pelataran Difabel ini sebagai wadah bagi mereka yang ingin menggali potensi, walaupun di panti juga ada pelatihan," ujar Sri.
Setelah mereka dilatih, kata Sri, Pemprov Sumut melalui Dinas Sosial berupaya memberikan dukungan dengan mencari Corporate Social Responsibility (CSR) agar mereka bisa berdikari dengan keterampilan yang mereka punya.
"Di sini ada yang sudah jadi barista, pelukis, pelaku usaha produksi sandal dan sepatu, pelaku usaha makanan olahan dan lainnya. Harapan kita mereka bisa berwirausaha sesuai dengan potensi masing-masing," harapnya.
Pada puncak peringatan HKSN ke-65, sejumlah bantuan juga diberikan kepada para pemulung, penyandang disabilitas, tuna wisma, dan anak-anak penderita down syndrome. Bantuan yang diberikan berupa kursi roda, tongkat, alat pengepres, peralatan barber shop, sembako, mesin kopi, dan lainnya. Acara diawali dengan jalan sehat, serta bazar yang menawarkan sejumlah produk buatan para penyandang disabilitas, cek kesehatan, donor darah, dan lainnya.
Turut hadir pada HKSN ke-65 Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus, Direktur Rumah Sakit Umum Haji Medan Rehulina Ginting, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Sumut Manna Wasalwa Lubis dan Kepala Biro Administrasi Pembangunan Rita Tavip Megawati, serta pemulung dan penyandang disabilitas di Sumut. **(H21/DISKOMINFOSUMUT)