Medan,
Pembangunan nasional memerlukan kesiapan ‘Generasi demi Generasi’ untuk melanjutkan dan meneruskan secara konsisten. Oleh karena itu, upaya pembinaan dan pengembangan kesejahteraan anak secara terus menerus perlu dimantapkan agar pada gilirannya menjadi insan yang berkemajuan dan berkemampuan dalam meneruskan perjuangan mewujudkan masyarakat yang berkesejahteraan sosial. Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Utara Dr. Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si pada pidato pengarahannya yang dibacakan oleh Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara H. M. Ayub, SE saat memimpin apel di halaman kantor Dinas Kominfo Provsu, Senin (26/03).
Berkaitan dengan kenyataan bahwa gejala kehidupan anak jalanan masih merupakan masalah kesejahteraan sosial yang serius walaupun jumlahnya cenderung menurun. Di Sumatera utara penurunan jumlah anak jalanan, pada Tahun 2011 sebanyak 2.948 anak, pada Tahun 2016 sebanyak 2.692 anak dan pada Tahun 2017 sebanyak 2.514 anak terbesar di Kota Medan, Pematang Siantar, Kisaran dan Kota-kota lainnya.
Lebih lanjut dikatakan Gubsu, Pemerintah telah menggulirkan program kegiatan untuk penanganan anak jalanan dan Gerakan Menuju Indonesia Bebas Anak Jalanan akan tercapai jika Pemerintah Pusat dan Daerah bekerjasama dengan elemen-elemen masyarakat membangun sinergitas secara terus menerus dan berupaya agar mengembalikan ke keluarga, masyarakat atau sementara ditempatkan di lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) untuk mendapatkan Rehabilitasi Sosial dan Pemberdayaan Sosial.
Untuk itu, Gubsu menghimbau agar masyarakat berhenti memberikan uang kepada anak-anak yang mecari uang di jalanan, karena memberikan uang pada anak-anak jalanan sama halnya dengan mendorong mereka agar tak lepas dari kehidupan di jalanan. (LIP)