Medan,
Ketersediaan stok bahan kebutuhan pokok menjelang puasa Ramadhan dan Lebaran di Sumatera Utara (Sumut) dijamin aman. Dengan begitu diharapkan tidak akan ada kenaikan harga menjelang puasa dan Lebaran tahun ini.
"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan bisa melaksanakan ibadah hari besar dengan tenang dan dapat tersenyum, karena stok cukup dan harga stabil," ujar Plt. tugas Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekda Provsu) Ir. Ibnu Sri Hutomo, MM menjawab wartawan usai rapat Koordinasi Ketersediaan Stok / Pasokan dan Stabilitas Harga Barang Kebutuhan Pokok Menghadapi Puasa dan Lebaran 1439 H di Ruang Kuala Deli Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, Selasa (17/4).
Walau dipastikan aman, kata Plt. Sekdaprovsu, pihaknya bersama Tim dari Kementreian Perindustrian akan melakukan antisipasi berupa peninjauan di lapangan, seperti mengunjungi gudang Bulog dan mencari tahu apa kendala di lapangan. Serta mencari solusinya jika ada permasalahan.
“Kalau memang stok kurang Kemendag siap melakukan distribusi stok dari pusat dan jika distribusi bermasalah Tim akan turun tangan untuk mengecek permasalahan tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, saat membacakan pidato Gubernur Sumut, Plt Sedkaprovsu menyampaikan pesan Gubsu bahwa Pemprovsu akan melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap stabilisasi harga dan stok/pasokan barang kebutuhan pokok, yang dapat dilakukan dari peran berbagai pihak diantaranya pihak kabupaten/kota untuk menjaga stabilisasi harga, sehingga angka inflasi dapat dikendalikan.
Kemudian, kepada pihak pelaku usaha industri dan distributor diharapkan untuk dapat memprogramkan ketersediaan barang pokok dan untuk mengisi kebutuhan pasar, serta pihak pemerintah daerah bekerjasama dengan satgas pangan dapat melakukan pengamanan dan monitoring terhadap ketersediaan dan kelancaran arus distribusi logistik pada tingkat gudang maupun tingkat pedagang pasar.
"Apabila di lapangan terdapat hal-hal yang dianggap melanggar ketentuan yang berlaku, tentunya satgas pangan untuk tidak segan-segan dalam melakukan penyelidikan lebih lanjut," tegasnya.
Kepada Perum Bulog Divre Sumut, juga diminta untuk menyusun program kegiatan operasi pasar apabila terjadi kenaikan harga atas komoditi bahan pokok dalam menghadapi Puasa dan Lebaran, serta bekerjasama dengan PD Pasar serta pengelola pasar lainnya di Sumut.
"Tak lupa pada OPD yang terkait lainnya seperti dinas perindustrian dan perdagangan provinsi Sumut, dinas ketahanan pangan dan peternakan provinsi Sumut, dinas tanaman pangan dan hortikultura provinsi Sumut untuk melakukan kerjasama dalam melakukan pasar murah dan berkoordinasi dengan OPD terkait di kabupaten / kota," harapnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Drs Karianto Suprih MM memastikan ketersedian bahan kebutuhan pokok menjelang puasa dan lebaran nantinya aman khususnya di Sumut.
Khusus untuk beras, lanjutnya, pemerinah melalui menteri perdanganan dengan kewenangannya menugaskan kepada Bulog untuk menggelontorkan suplay beras itu sampai ke pedagang pasar.
"Jadi kebutuhan berapapun bulog untuk di daerah tertentu di pasar tersebut akan kita penuhi. Karena memang beras menjadi perhatian kita," tegasnya.
Begitu juga bahan kebutuhan pokok lainnya seperti daging yang diberikan izin impor untuk daging beku yang maksimum harganya Rp8.000 / kg. " Itu juga diwajibkan untuk Ritel modern yang mewajibkan menyediakan daging beku sehingga masyarakat bisa bebas memilih untuk belanja kebutuhan daging ," katanya.
Hal yang sama juga berlaku untuk gula yang sudah kita tetapkan HET-nya Rp12.500 dan minyak goreng curah Rp10.500/liter, minyak goreng kemasan Rp 11.000 /liter.
"Jadi pada prinsipnya Bulog tak boleh kekurangan stok barang dan kita ingatkan para pedagang tidak boleh ada yang menjual diatas harga HET kalau ditemukan kita sikat," tegasnya.
Turut hadir dalam rapat itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara, Arief Budi Santoso, Kadisperindag Provsu Alwin, Kepala Bulog Divre Sumut Benhur Engkaini, dan Satgas Pangan Poldasu.
Sumber : Biro Humas dan Keprotokolan Provsu